Setidaknya ada tiga raksasa teknologi asal Amerika dan Cina yang datang ke Indonesia bulan ini. Ketiganya yakni Apple, Microsoft, dan Ant Group.
CEO Apple Tim Cook berkunjung ke Indonesia pada Rabu (17/4). Bos produsen iPhone ini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto.
Apple menyatakan akan menambah Apple Developer Academy di Indonesia yakni di Bali. Keempat fasilitas pelatihan dari perusahaan asal Amerika ini di antaranya:
- Apple Developer Academy di Binus BSD, Serpong, Tangerang
- Apple Developer Academy di Universitas Ciputra di Surabaya
- Apple Developer Academy di Infinite Learning di Batam
- Apple Developer Academy di Bali
“Investasi untuk tiga Apple Developer Academy Rp 1,2 triliun. Jika ditambah satu lagi di Bali, maka menjadi Rp 1,6 triliun,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Budi Arie Setiadi kepada Katadata.co.id, Rabu (17/4).
Apple belum menyampaikan rencana untuk membangun Apple Store maupun pabrik iPhone di Indonesia. Dengan begitu, belum ada investasi lain di luar Apple Developer Academy.
Namun CEO Apple Tim Cook menyatakan akan mempertimbangkan pembangunan pabrik di Indonesia. Sementara itu, Budi Arie menyampaikan bahwa pembahasan investasi di luar Apple Developer Academy sedang dipertimbangkan oleh raksasa teknologi asal Amerika tersebut.
“Yang lain-lain mereka sedang pertimbangkan. Tapi dari komitmen dan keseriusan, mereka berharap Indonesia terlibat proses produksi dan pengembangan lebih lanjut,” ujar Budi.
Sementara itu, CEO Microsoft Satya Nadella akan berkunjung ke Indonesia pada akhir 30 April. Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria sempat menyampaikan, Apple dan Microsoft bakal berinvestasi di Indonesia dalam hal sumber daya manusia atau talenta digital dan infrastruktur.
Pada hari ini (19/4), perwakilan Ant Group berkunjung ke Kementerian Kominfo. Belum ada informasi mengenai isi pertemuan tersebut, karena diskusi masih berlangsung hingga berita ini dirilis.
Ant Group merupakan raksasa fintech atau teknologi finansial yang berbasis di Cina. Perusahaan ini merupakan afiliasi dari Alibaba yang didirikan oleh Jack Ma.
Raksasa fintech itu pernah berencana untuk mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) pada 2020. IPO ini digadang-gadang bakal menjadi yang terbesar di dunia dengan perkiraan dana yang diperoleh US$ 37 miliar (Rp 536,5 triliun), mengalahkan rekor Saudi Aramco US$ 29,4 miliar (Rp 426,3 triliun) di bursa Riyadh pada Desember 2019.
Namun IPO Ant Group batal dilakukan, setelah Jack Ma dipanggil oleh regulator keuangan Cina. Sejak saat itu, raksasa fintech ini menghadapi sejumlah tekanan dari Beijing.
Yang terbaru, bank sentral Cina atau People's Bank of China mengenakan denda kepada Ant Group 7,12 miliar yuan atau sekitar Rp 15 triliun pada Juli 2023. Raksasa fintech ini juga diminta menerapkan serangkaian penyesuaian yang membuat Jack Ma tak lagi menjadi pemegang saham pengendali.
Restrukturisasi Ant Group juga membuat perusahaan ini tak lagi menjadi pengendali layanan pembayaran Alipay.