Pemerintah Filipina memerintahkan para pekerja asing di bidang judi online. Mereka diberi waktu dua bulan.
"Para pekerja asing memiliki waktu 59 hari untuk meninggalkan FIlipina," kata Kepala biro imigrasi Filipina Norman Tansingco, dikutip dari Reuters, Kamis (25/7). Sekitar 20 ribu orang diperkirakan terkena dampak, kebanyakan dari mereka warga negara Cina.
Norman menambahkan, pekerja asing di bidang judi online yang tinggal lebih dari dua bulan akan dideportasi.
Pengumuman dari biro imigrasi itu setelah Presiden FIlipina Bongbong Marcos memutuskan untuk memberantas operator judi online di negara tersebut.
Marcos melarang Operator Permainan Lepas Pantai Filipina atau Philippine Offshore Gaming Operators atau POGO, karena dugaan keterkaitan dengan kejahatan, perdagangan manusia, dan penipuan keuangan.
Pemerintah Filipina memberikan waktu kepada regulator judi online untuk menutup bisnis hingga akhir tahun.
POGO muncul pada 2016 dan berkembang pesat hanya dalam beberapa tahun ketika perusahaan-perusahaan memanfaatkan undang-undang yang lebih liberal untuk menargetkan pelanggan di Cina, di mana perjudian dilarang.
Pada puncaknya, sekitar 300 POGO beroperasi di Filipina, tetapi pandemi Covid-19 dan aturan pajak yang lebih ketat memaksa banyak dari mereka untuk pindah atau bersembunyi.
Hanya 42 perusahaan yang sebagian besar berasal dari Cina yang mempertahankan lisensi. Para perusahaan POGO ini secara langsung dan tidak langsung mempekerjakan sekitar 63 ribu pekerja Filipina dan asing.