Apple Bukan Perusahaan Paling Inovatif, Kalah dari Nvidia dan Microsoft

ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su/File Photo/AWW/dj
Seorang pelanggan melewati iklan iPhone 13 di toko Apple di Singapura, 18 Maret 2022.
Penulis: Kamila Meilina
28/11/2024, 12.16 WIB

Apple kalah dibandingkan Nvidia dan Microsoft dalam hal inovasi, versi Future Readiness Indicator atau FRI 2024. Riset ini dilakukan oleh IMD Center for Future Readiness.

FRI dirancang untuk menilai kemampuan perusahaan dalam beradaptasi terhadap perubahan eksternal melalui inovasi dan adaptasi. Faktor-faktor yang dievaluasi mencakup fundamental keuangan, riset dan pengembangan, keragaman bisnis, serta pengelolaan kas dan utang.

Urutan perusahaan inovatif di dunia versi FRI 2024 sebagai berikut:

  1. Nvidia (100)
  2. Microsoft (96,7)
  3. Meta (84,7)
  4. Alphabet (80,7)
  5. Apple (79,3)
  6. Amazon (76,2)
  7. AMD (73,4)
  8. Qualcomm (58,3)
  9. SAP (58,3)
  10. Netflix (57,4)

Posisi Apple tersebut sama seperti tahun lalu. 

Keberhasilan Nvidia, Microsoft, Meta dan Alphabet mengembangkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) menjadi salah satu pendongkrak mereka dalam daftar perusahaan berperforma tinggi dalam indikator FRI 2024 dengan skor di atas 80. 

Nvidia meluncurkan CUDA pada 2006, dengan mempertaruhkan lebih dari US$10 miliar untuk mempercepat kemampuan GPU. Kini, GPU Nvidia menjadi komponen penting dalam pelatihan model AI, menempatkan perusahaan ini di pusat revolusi kecerdasan buatan.

“Meski Nvidia sempat gagal dengan cip pertama mereka, sehingga beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, pertaruhan investasi perusahaan di AI benar-benar terbayar. Kapitalisasi pasar perusahaan bahkan melampaui Microsoft dan Apple,” kata Professor Manajemen dan Inovasi IMD Howard Yu dikutip dari siaran pers, Kamis (28/11). 

Sementara itu, induk Facebook yakni Meta menggunakan AI untuk meningkatkan efektivitas iklan dan interaksi pengguna di platform media sosial, sekaligus menjaga arus kas positif 28%.

Selain nama-nama perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, sejumlah nama perusahaan teknologi asal Asia juga masuk dalam daftar, seperti TSMC (12), Tencent (16), Samsung (20), Xiaomi (24), Alibaba (28), Baidu (29), Sony (32), Nintendo (39), dan JD.com (40). 

Meski demikian, sebagian besar perusahaan teknologi asal Asia itu memiliki skor di bawah 50. Hanya TSMC asal Taiwan yang mendapat skor 55,9.

Riset FRI 2024 mengidentifikasi tiga faktor utama yang menentukan kesuksesan perusahaan dalam inovasi:

  1. Ketahanan inovasi melalui diversifikasi riset dan pengembangan, khususnya di bidang AI dan komputasi tingkat lanjut
  2. Pengembangan ekosistem bisnis yang beragam untuk meningkatkan margin laba atas aset
  3. Kestabilan finansial jangka panjang dengan likuiditas yang kuat dan arus kas positif
Reporter: Kamila Meilina