Wakil Menteri Komunikasi dan Digital atau Komdigi Nezar Patria menilai sudah tampak kompetisi antarnegara dalam penggunaan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

“Pemerintah menyusun strategi di mana posisi Indonesia di tengah kompetisi itu. Apakah Indonesia mau menjadi pemain atau hanya konsumen?” kata Nezar dalam acara AI for Indonesia by kumparan di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (4/12).

Nezar membandingkan negara di Uni Eropa yang memiliki EU AI Act, Amerika dengan keputusan presiden terkait AI, dan Cina yang mempunyai pendekatan lebih vertikal dalam mengatur AI.

Negara maju itu menguji coba teknologi AI hingga tingkat aplikasi. Begitu matang, mereka menjual teknologi ke luar negeri.

Nezar menyatakan pemerintah tak ingin Indonesia hanya menjadi pasar. Oleh karena itu, pemerintah akan memperluas penggunaan AI pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik alias SPBE.

Sistem yang disematkan di aplikasi e-gov sudah dipakai sekitar 40 ribu orang pekerja di berbagai instansi, lembaga, dan kementerian. “Kami akan evaluasi performa e-gov di awal tahun,” ujar dia.



Reporter: Amelia Yesidora