Amerika Serikat dan Cina akan mendukung target energi terbarukan global yang baru dan bekerja sama untuk mengatasi polusi metana dan plastik. Hal tersebut terungkap dalam sebuah pernyataan bersama yang dilakukan setelah pertemuan untuk mencari titik temu menjelang pembicaraan COP28 di Dubai akhir bulan ini, pada Rabu (15/11).
Utusan iklim John Kerry dan Xie Zhenhua, yang bertemu di Sunnylands, California pada tanggal 4-7 November, sepakat untuk menghidupkan kembali kelompok kerja iklim bilateral. Kelompok itu akan mendiskusikan area-area kerja sama antara kedua negara meskipun masih ada perbedaan-perbedaan dalam beberapa hal, misalnya dalam hal penghentian penggunaan bahan bakar fosil.
"Pernyataan Sunnylands merupakan upaya yang tepat waktu untuk menyelaraskan Amerika Serikat dan Cina menjelang COP28," ujar Li Shuo, direktur baru China Climate Hub di Asia Society, seperti dikutip Reuters, Rabu (15/11).
Li menggambarkan hubungan antara dua negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia ini sebagai prasyarat untuk kemajuan global yang berarti. Ia juga menyebut kesepakatan Sunnylands akan membantu "menstabilkan politik" menjelang perundingan di Dubai.
Peluncuran kembali kelompok kerja ini menandai normalisasi hubungan iklim antara kedua negara setelah jeda yang dipicu oleh kunjungan mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Tiongkok pada tahun 2022.
Pertemuan ini akan berfokus pada bidang-bidang utama kerja sama, termasuk mengurangi metana, meningkatkan efisiensi dan "ekonomi sirkular". Cina dan AS juga akan bertukar informasi tentang kebijakan dan teknologi untuk mengurangi emisi. Kedua negara juga berjanji untuk bekerja sama dalam mengurangi deforestasi dan polusi plastik.