Hadiri COP28 di Dubai, Jokowi Dorong Kolaborasi Global Danai Iklim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang menuju Dubai, Uni Emirat Arab untuk menghadiri pertemuan kerja sama bilateral dalam gelaran United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-28, pada Kamis (30/11). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi akan mendorong kolaborasi global untuk pendanaan iklim.
Jokowi bersama Menteri Sekretariat Negara Pratikno berangkat dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pada forum COP28, Jokowi akan menyampaikan pengalaman Indonesia dan menegaskan pentingnya kolaborasi global terkait pendanaan iklim yang nyata untuk menekan laju kenaikan suhu di dunia.
Kesepakatan iklim Paris 2015 lalu menetapkan tujuan untuk membatasi pemanasan global sebesar 1,5 derajat hingga 2 derajat Celcius dari level pra-industri. Menurut Jokowi, kerja sama pendanaan iklim merupakan langkah progresif untuk menjamin transisi energi yang inklusif serta memastikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang.
"Komitmen nyata harus diperkuat, khususnya komitmen negara-negara maju untuk pendanaan iklim, utamanya dalam rangka mencapai target Net Zero Emission," kata Jokowi, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11).
Selain menghadiri pagelaran tahunan COP28 di Dubai, Jokowi berserta rombongan juga akan mengikuti agenda transformasi sistem pangan serta KTT G7+Cina serta melakukan beberapa pertemuan bilateral. "Saya dan rombongan insya Allah akan kembali ke Jakarta tanggal 3 Desember, Minggu pagi," kata Jokowi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menaikkan target penurunan emisi karbon dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Dalam dokumen tersebut, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi dari sebelumnya 29% dengan usaha sendiri menjadi 31,89% di 2030. Sementara itu, target pengurangan emisi dengan bantuan internasional ditetapkan hingga 43,2% dari sebelumnya 41%.
Adapun target penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi pada 2030 dengan upaya sendiri sebesar 358 ton CO2 dari sebelumnya 314 ton CO2. Indonesia juga menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca dengan bantuan internasional di angka 446 ton CO2.