Cina dan India Bakal Kuasai Motor Listrik Dunia, Bagaimana dengan RI?

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Karyawan memeriksa sepeda motor listrik di diler United E-Motor, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2023). Kemenko Marves menyatakan pemerintah tengah membahas kebijakan agar konsumen bisa lebih mudah mendapatkan subsidi pembelian motor listrik baru yang rencananya melalui skema satu KTP untuk satu motor listrik baru dengan jumlah subsidi masih sebesar Rp7 juta.
26/1/2024, 08.45 WIB

Cina dan India diprediksi memiliki penjualan motor listrik terbesar di dunia pada 2023. Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengatakan Indonesia sangat berpotensi untuk menempati posisi ketiga sebagai pusat industri motor listrik dunia.

“Untuk pasar sepeda motor listrik sendiri Indonesia akan menjadi Nomor 3 terbesar di dunia di tahun 2030, dan ini tidak hanya pasar, tapi peluang basis industri,” kata Sekretaris Aismoli Abdullah Alwi di Jakarta, Kamis (25/1) seperti dikutip dari Antara.

Tidak hanya menjadi basis industri, Abdullah juga memprediksi Indonesia ke depan akan mampu menjadi pengekspor motor listrik. Apalagi saat ini mulai banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang berusaha mengembangkan motor listrik di Tanah Air.

“Sampai hari ini populasi sepeda motor listrik di Indonesia itu sudah mencapai 74.988 per bulan ini, dan ini merupakan peningkatan jumlah yang signifikan, melihat di 2020 jumlahnya masih hanya ratusan unit,” Abdullah menambahkan.

Hal serupa juga diungkapkan, Peneliti dan Ekonom Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus.

Ia mengatakan penggunaan kendaraan roda dua di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN, mencapai skala satu unit sepeda motor per empat penduduk.

Artinya, peluang untuk mengkonversi ke sepeda motor listrik bagi masyarakatnya sangat memungkinkan, selain strategis dari segi pasar dan bisnis industri.

Namun, Ahmad mengatakan, Indonesia masih memiliki tantangan besar dalam agenda mencapai nol emisi di tahun 2060, dengan salah satu jalannya mengkonversi sepeda motor bensin ke versi listrik. Keyakinan masyarakat terhadap motor listrik masih perlu dirangkul erat-erat.

Dia mengatakan, jumlah peningkatan populasi sepeda motor listrik di Indonesia beberapa tahun terakhir cukup signifikan. Namun, jumlah tersebut masih sangat jauh dari target pemerintah mencapai 13,5 juta unit penjualan motor listrik pada 2030.

“Terdapat tantangan yang saat sampai saat ini itu masih dirasakan, tidak hanya hal-hal yang bersifat teknis seperti infrastruktur secara keseluruhan, tapi persepsi masyarakat yang masih ragu terkait dengan nanti isi dayanya bagaimana, kemudian daya tahannya, purnajual, dan seterusnya,” ujar Ahmad.

Ahmad menyarankan baik pemerintah maupun produsen motor listrik untuk berupaya lebih gencar dalam mengedukasi masyarakat Indonesia tentang motor listrik. Hal itu untuk membentuk sebuah pemahaman yang berujung kepercayaan pada penggunaan motor listrik.

Reporter: Antara