OJK Ungkap Penyebab Pembiayaan Hijau di Indonesia Naik Signifikan

123rf.com/warat42
Ilustrasi pembiayaan berkelanjutan, investasi hijau, ramah lingkungan
4/3/2024, 17.05 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan ada kenaikan signifikan pembiayaan hijau atau green financing yang dilakukan perbankan Indonesia pada 2023. Meningkatnya risiko terkait perubahan iklim dan keberlanjutan membawa potensi baru bagi bisnis perbankan.

 Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, bank-bank besar melirik potensi pembiayaan hijau melalui penyaluran kredit yang menerapkan aspek berkelanjutan.

“Saya hanya bisa mengatakan kualitatif saja. Jumlah sangat signifikan,” kata Dian dalam Peluncuran climate risk management & scenario analysis (CRMS) bertajuk “Indonesian Banking Road to Net Zero Emissions” di Jakarta, Senin (4/2).

Dian mengatakan, potensi pembiayaan hijau di Indonesia sangat luar biasa. Pasalnya, Pemerintah saat ini sedang mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan geothermal, angin, hingga air.

“Potensi ini sangat luas karena secara natural kita itu berkat bagi Indonesia. Ada macam-macam. Ada sungai, ada angin, ada geothermal dan sebagainya. Dan itu akan kita optimalkan sebenarnya,” ucapnya.

Dia mengatakan, perbankan juga didorong dalam penyaluran pembiayaan hijau untuk energi terbarukan, maka ada kredit yang diberikan dari OJK. Kredit ini diberikan setelah perbankan melaporkan penyaluran kredit hijau mereka.

“Jadi mereka semakin banyak memberikan pembiayaan ekonomi hijau,” ujar Dian.

Pembiayaan Hijau BCA Naik Pesat 5 Tahun Terakhir

Salah satu bank yang mengalami kenaikan signfikan dalam pembiayaan hijau adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Emiten dengan kode BBCA itu mencatat telah menyalurkan pembiayaan hijau atau green financing sebesar Rp 87 triliun year to date per Kamis (22/2).

Direktur BCA, Vera Eve Lim, mengatakan angka pertumbuhan pembiayaan hijau tumbuh cepat dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan catatan Katadata, pembiayaan berkelanjutan BCA mencapai Rp 202,6 triliun sepanjang 2023. Penyaluran kredit berkelanjutan tersebut tumbuh 10,6 persen yoy, di atas target pertumbuhan 9 persen.

“Dalam 5 tahun terakhir ini sebenarnya (pertumbuhannya) sudah double dan total sustainable finance itu kan termasuk pinjaman kepada UMKM dan sebagainya Itu hari ini mencapai 25% dari total kredit," kata Vera dalam talk show Pertumbuhan Berkelanjutan Ala BCA di YouTube Mirae Aset Sekuritas, Kamis (22/2).

Vera mengatakan, kredit berkelanjutan saat ini mencapai 25% dari total pembiayaan yang disalurkan BCA. Pembiayaan berkelanjutan juga disalurkan pada usaha kecil dan menengah (UMKM).

Dia mengatakan, pembiayaan hijau BCA tidak terfokus dengan energi terbarukan saja, melainkan juga industri-industri yang menerapkan prinsip environmental, social, and governance  (ESG). 

“Industri tersebut misalnya yang limbah atau sampahnya sudah dikelola dengan baik, tersertifikasi dan sebagainya,” ucapnya.

Reporter: Rena Laila Wuri