Suhu Laut Februari Cetak Rekor Tertinggi, Ancam Garis Pantai

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.
Warga berenang di atas terumbu karang di objek wisata Taman Laut Olele di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (7/12/2023). Taman laut yang dijadikan kawasan wisata pada tahun 2005 tersebut memiliki terumbu karang yang sehat, berbagai jenis ikan dan biota laut yang dapat dinikmati dengan snorkeling hingga menyelam.
7/3/2024, 15.00 WIB

Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa menyatakan suhu rata-rata suhu laut mencapai rekor tertinggi pada Februari 2024, yaitu mencapai 21,06 derajat celcius. Ini merupakan suhu tertinggi yang pernah tercatat sejak 1979.

Suhu permukaan laut rata-rata di bulan Februari melampaui rekor sebelumnya sebesar 20,98 C pada Agustus 2023.

Para ilmuwan kelautan memperingatkan pemanasan suhu laut bisa menyebabkan pemutihan karang massal global di belahan bumi Selatan. Karang memutih akibat tekanan panas, mengeluarkan ganggang berwarna-warni yang bermanfaat yang hidup di jaringannya, sehingga meninggalkan kerangka pucat.

Hal ini membuat mereka rentan terhadap kelaparan dan penyakit, dan banyak yang mati. Jika dibiarkan, ekosistem terumbu karang bisa runtuh sehingga garis pantai tidak terlindungi dari erosi dan badai. Fenomena tersebut juga dapat mengurangi perikanan.

Panas suhu laut dipengaruhi oleh pola iklim El Nino, yang disebabkan oleh suhu air permukaan yang lebih hangat dari biasanya di Pasifik Timu dan aktivitas manusia.

“Yang lebih mengejutkan adalah suhu permukaan laut berada pada tingkat rekor di wilayah yang jauh dari pusat aksi El Nino, seperti Atlantik tropis dan Samudera Hindia,” kata ilmuwan iklim Richard Allan dari Universitas Reading, dkutip dari Reuters, Kamis (7/3).

Hal ini, kata dia, menunjukkan kuatnya pengaruh peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Meskipun rekor suhu permukaan laut rata-rata global tidak mencakup lautan kutub, keadaan di sana juga berada dalam kondisi yang buruk.

Es laut Antartika mencapai tingkat minimum tahunan pada bulan Februari, mencatat tingkat terendah ketiga yang pernah tercatat yaitu 28% di bawah rata-rata.

C3S menyatakan, El Nino kini melemah di kawasan khatulistiwa Pasifik. Namun suhu udara di atas lautan tetap berada pada tingkat yang sangat tinggi.