Badan Meteorologi Dunia: El Nino Mereda, Tetapi Suhu Masih Akan Tinggi

ANTARA FOTO/Arnas Padda/tom.
Foto udara area genangan Waduk Bili-Bili yang mengering di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (29/10/2023). Waduk yang menjadi sumber air baku PDAM, PLTA dan irigasi pertanian di daerah itu mengalami penyusutan debit air akibat kemarau dan fenomena El Nino dengan elevasi saat ini mencapai 77 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan volume air sekitar 36,96 juta meter kubik sementara elevasi normal setinggi 99,50 mdpl dengan volume air sekitar 259,37 juta meter kubik.
7/3/2024, 18.05 WIB

World Meteorological Organization (WMO) melaporkan El Nino mulai mereda saat ini. Namun, suhu rata-rata global diprediksi masih tetap tinggi.

El Nino merupakan salah satu fenomena iklim yang sangat diwaspadai di seluruh dunia. Pasalnya, fenomena iklim ini dapat memengaruhi pola seperti mencakup peningkatan curah hujan yang signifikan, kekeringan, badai tropis yang lebih aktif, dan perubahan dalam pola angin.

Kemunculan El Nino rata-rata terjadi setiap dua sampai tujuh tahun sekali. El Nino biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan

Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, mengatakan El Nino turut berkontribusi pada terciptanya rekor suhu tertinggi pada 2023. Sejak Juni 2023, rekor suhu bulanan baru terus tercipta. Tahun 2023 sejauh ini merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.

“El nino telah berkotribusi dalam rekor suhu saat ini. Tetapi emisi gas rumah kaca adalah penyebab utamanya,” kata Saulo dikutip dari Euronews, Kamis (7/3).

WMO mengatakan bahwa ada sekitar 60 persen kemungkinan El Nino akan bertahan hingga Mei 2024. Hal ini karena cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan, dan hujan lebat terjadi sejak Juni dan  memuncak pada bulan Desember 2023 lalu.

Suhu Global Masih Tinggi

Sementara itu, rata-rata suhu laut global berada pada rekor tertinggi. Hal ini disebabkan fenomena El Nino yang membuat permukaan Samudra Pasifik tropis tengah dan timur panas.

Suhu permukaan rata-rata Samudra Pasifik tropis tengah dan timur saat ini memuncak pada 2°C di atas rata-rata yang tejadi pada November 1991- Januari 2020. Ini menjadikan salah satu dari lima peristiwa El Nino terkuat yang tercatat.

Meskipun lebih lemah daripada 1997-1998 dan 2015-2016, El Nino saat ini muncul dengan cepat dan mengakibatkan cuaca ekstrem dalam beberapa dekade terakhir.

“Suhu permukaan laut di Pasifik khatulistiwa ini merupakan El Nino. Tetapi suhu permukaan laut di bagian lain dunia terus-menerus naik dan luar biasa tinggi selama 10 bulan terakhir," kata Saulo.

Reporter: Rena Laila Wuri