Filipina Tutup Ribuan Sekolah Imbas Suhu Ekstrem, Mei Bisa Lebih Panas

ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.
29/4/2024, 11.06 WIB

Cuaca panas ekstrem melanda di wilayah Filipina hingga 50 derajat Celcius beberapa hari belakangan ini. Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) memperingatkan indeksi suhu rata-rata Filipina bisa mencapai 52 derajat Celcius hingga pertengahan bulan Mei 2024.

“Kami masih berada di puncak musim kemarau dan ada kemungkinan bahwa suhu akan meningkat lebih lanjut terutama selama paruh kedua bulan Mei,” kata peramal cuaca PAGASA, Anna Clauren, dikutip dari Philstar, Senin (29/4).

Cuaca panas ekstem ini terjadi karena fenomena cuaca El Nino mengintensifkan panas yang menyelimuti negara itu pada bulan-bulan musim panas Maret hingga Mei di Filipina. Kondisi tersebut mendorong ribuan sekolah di seluruh Filipina untuk meliburkan kelasnya.

Setidaknya 3,6 juta siswa di Filipina terdampak dan banyak yang mengeluhkan panas yang tidak dibisa ditoleransi hingga mengakibatkan kulitnya terasa terbakar. Penasihat Pendidikan Dasar Save the Children Philippines, Xerxes Castro, berharap pemerintah lebih lama meliburkan kelas-kelas karena gelombang panas hingga bulan depan.

“Kami melihat rata-rata lebih dari 52 derajat Celcius, jadi kalian bisa membayangkan betapa stresnya itu bagi pelajar," kata Xerxes Castro, dikutip dari Reuters, Senin (29/4).

Menurut Save the Children Philippines, Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan panas seperti pusing, muntah, dan pingsan ketika terkena panas ekstrem dengan waktu yang lama.

"Saya tidak bisa fokus karena saya pusing  karena panas,” kata Esmaira Solaiman, seorang siswa SMA.

Siswa yang menghadiri kelas tatap muka di ibu kota Manila menggunakan kipas angin portabel, buku catatan, dan bahkan kotak kardus untuk sedikit angin sepoi-sepoi untuk menawarkan bantuan.

Clauren mengatakan suhu panas dari Samudra Pasifik saat ini mempengaruhi negaranya. Dengan demikian, suhu akan bertahan 38,8-51 derajat Celcius di Metro Manila dan banyak bagian negara selama empat hingga lima hari ke depan 

PAGASA menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah terutama siang hari selama suhu ekstrem melanda Filipina. Setidaknya 32 daerah dapat mengalami indeks panas bahaya (antara 42 dan 51 derajat Celcius) Senin (29/4).

PAGASA kembali memperingatkan Indeks panas ekstrem hingga 52 derajat Celcius ke atas, juga dapat terjadi di Filipina saat ini.

Reporter: Rena Laila Wuri