Walhi Ingatkan Potensi Timbulan Sampah dari Program Makan Bergizi Gratis
Organisasi lingkungan hidup Walhi menyatakan program makan bergizi gratis dapat meningkatkan sampah kemasan dan sisa makanan jika tidak disertai dengan sistem pengelolaan sampah yang baik. Karena itu, setiap siswa disarankan membawa wadah makanannya sendiri.
"Kemandirian siswa untuk membawa wadah makanan dan minuman guna ulang dapat terjadi jika ada proses edukasi dari implementasi program makan siang bergizi gratis kepada siswa-siswi," kata Manajer Kampanye Polusi dan Keadilan Perkotaan Walhi, Abdul Ghofar, dikutip dari Antara, Selasa (29/10).
Selain itu, Ghofar mengatakan, penyedia jasa katering juga bisa diminta untuk menyediakan wadah makanan dan minuman yang bisa digunakan ulang bagi siswa. Sekolah juga mesti berperan dalam pengelolaan dan penanganan sampah sisa makanan dalam pelaksanaan program makan siang gratis bagi siswa.
"Potensi sampah sisa makanan yang tinggi dapat diantisipasi dengan pemilahan sampah jenis organik, membangun sarana pengolahan sampah organik sederhana seperti lubang kompos, biodigester, atau model pengolahan sampah organik lain," katanya.
"Hasil kompos dapat dimanfaatkan untuk pemupukan taman atau kebun sekolah," ia menambahkan.
Ia menekankan pentingnya pemerintah menyiapkan secara matang pelaksanaan program makan siang bergizi gratis bagi siswa, mulai dari penyiapan bahan pangan, pengolahan bahan pangan, distribusi makanan, penyajian makanan, sampai penanganan pasca-konsumsi.
Hasil evaluasi uji coba pelaksanaan program dalam beberapa bulan terakhir bisa dijadikan sebagai masukan dalam menentukan menu makanan, pendistribusian makanan, penyajian makanan, sampai strategi pengolahan sampahnya.
"Pemerintah juga harus melibatkan stakeholders daerah seperti dinas lingkungan hidup untuk membantu dalam penyiapan protokol pengelolaan sampah dari program nasional tersebut," ujar Abdul Ghofar.