Pertamina Berhasil Reduksi Emisi CO2 Hingga 1,2 Juta Ton

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
PT Pertamina berhasil menekan emisi karbon sebesar 1,2 juta ton karbondioksida equivalent (CO2eq) pada periode Januari-September 2024.
Penulis: Djati Waluyo
4/11/2024, 18.54 WIB

PT Pertamina berhasil menekan emisi karbon sebesar 1,2 juta ton karbondioksida equivalent (CO2eq) pada periode Januari-September 2024. Angka tersebut menunjukkan Pertamina telah melampaui target pengurangan emisi sepanjang tahun 2024 sebesar 1,09 juta CO2eq. 

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan realisasi dekarbonisasi ini berkat penerapan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG). Fadjar mengatakan seluruh subholding berpartisipasi aktif dalam pengurangan emisi karbon melalui berbagai program inisiatif dekarbonisasi.

Fadjar merinci, Subholding Upstream telah menjalankan 128 program inisiatif dekarbonisasi diikuti Subholding Refining & Petrochemical  dengan 60 inisiatif program, Subholding Commercial & Trading dengan 18 program, Subholding Power & NRE 14 program, serta Subholding Integrated Marine Logistics (IML) dan Gas masing-masing empat program.

“Sebagai bagian dari upaya lebih lanjut, Pertamina menargetkan penurunan emisi gas metana yang merupakan gas rumah kaca (GRK) yang besar selain CO2. Dari sisi energi, gas metana yang memiliki nilai ekonomi tinggi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi terhadap bisnis Pertamina,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (4/11).

Fadjar mengatakan, dalam menekan emisi karbon yang dihasilkan, perusahaan telah bergabung dalam Oil and Gas Methane Partnership 2.0 (OGMP 2.0) pada Mei 2024. Ini merupakan inisiatif global untuk pengelolaan emisi metana yang lebih terukur dan terkontrol.

Dalam mewujudkan komitmen tersebut, Pertamina juga berkolaborasi dengan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) untuk pengukuran emisi metana di wilayah kerja upstream Pertamina.

“Targetnya adalah mengurangi emisi metana sekaligus mengkomersialkan volume metana yang dihasilkan sebagai peluang bisnis baru ke depan,” ujarnya.

Fadjar melanjutkan, Pertamina saat ini tengah memfinalisasi data interventarisasi emisi scope 3, sebagai baseline untuk penyusunan peta jalan reduksi scope 3.

Hingga September 2024 Pertamina juga mengembangkan checklist untuk verifikasi internal emisi GRK yang dipantau secara berkala.

“Pertamina berkomitmen menjaga kinerja ESG di seluruh lini bisnis untuk mempertahankan peringkat dunia sekaligus memperkuat citra Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Reporter: Djati Waluyo