Masyarakat Badui Waspada Cuaca Ekstrem, Dihantui Banjir dan Longsor

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/Spt.
Seorang perempuan Suku Badui berjalan di pemukiman Badui, Desa Kanekes, Lebak, Banten, Senin (25/11/2024).
28/11/2024, 18.18 WIB

Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

 "Kita minta masyarakat Badui waspada bencana banjir dan longsor," kata Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Jaro Oom saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (28/11).

 Terdapat 68 perkampungan Badui di kawasan tanah hak ulayat adat dengan topografi alam pegunungan dan perbukitan. Kondisi perkampungan tanah hak ulayat adat Badui masuk kategori rawan bencana alam longsor dan banjir. 

Oleh karena itu, pihaknya minta masyarakat agar siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem guna mengurangi risiko kebencanaan. Pengalaman beberapa tahun lalu, bencana banjir dan longsor pernah terjadi di wilayah pemukiman kawasan masyarakat Badui. Beruntung, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

 "Kami minta warga tetap waspada jika curah hujan tinggi disertai angin kencang dan petir hingga berlangsung di atas tiga jam," katanya menjelaskan.

Santa, seorang warga Badui mengatakan dirinya langsung siaga dan waspada jika cuaca ekstrem. Kondisi rumah miliknya berada di areal tebing sehingga khawatir longsor.

 "Kami mengungsi ke rumah kerabat jika curah hujan tinggi, terutama pada malam sampai dini hari," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizki mengatakan masyarakat dalam beberapa hari ke depan waspada bencana banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang.

 "Kami minta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana alam waspada jika cuaca ekstrem berlangsung agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.*