Garap 8 Proyek Panas Bumi, Anak Usaha PLN Butuh Dana Rp 14 Triliun

Katadata
Ilustrasi pembangkit listrik geothermal. Anak usaha PLN memerlukan US$ 1 miliar untuk garap 8 Wilayah Kerja Panas Bumi.
14/8/2019, 18.10 WIB

"Kami sedang diskusikan karena mitra itu kerja di upstream (hulu) panas bumi. Sementara PLN bergerak di downstream (hilir). Kami cari kolaborasi paling optimal," ujar Yudistian.

Namun investasi senilai US$ 1 miliar tersebut masih disesuaikan dengan potensi pengembangan pembangkit yang akan dibangun di masing-masing wilayah kerja. Potensi akan dipastikan kembali dengan melakukan eksplorasi di titik WKP.

PLN juga menargetkan dalam dua hingga tiga bulan ke depan akan umumkan lima mitra yang mengerjakan delapan WKP. Setelah pengumuman pembagian wilayah kerja dilakukan, eksplorasi delapan WKP tersebut akan dimulai dan ditargetkan mulai beroperasi antara tahun 2023 hingga 2024.

(Baca: Biaya Investasi Tinggi, Proyek Panas Bumi Berjalan Lambat)

Selain itu, nantinya PLN GG dan mitra akan memproduksi listrik bersama-sama, namun kewenangan tetap dipegang sepenuhnya oleh PLN dan bukan oleh produsen swasta tersebut.

"PLN akan mengoperasikan sendiri melalui anak usaha PT PLN GG," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan