CEO Korporasi Besar AS Sepakat Dukung Harga Karbon Berbasis Pasar

Arief Kamaludin (Katadata)
Para pemimpin perusahaan atau CEO Amerika Serikat yang tergabung dalam Business Roundtable mengumumkan dukungannya dalam penetapan harga emisi karbon berbasis pasar.
Penulis: Sorta Tobing
17/9/2020, 14.50 WIB

Para pemimpin perusahaan atau CEO Amerika Serikat yang tergabung dalam Business Roundtable mengumumkan dukungannya dalam penetapan harga emisi karbon berbasis pasar. Dukungan ini menjadi langkah penting karena sebelumnya kelompok ini terpecah-belah terkait masalah tersebut.

Kelompok pelobi yang mewakili lebih dari 200 perusahaan, mulai dari Amazon.com hingga Chevron, itu sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 80% di AS hingga di bawah tingkat 2005 pada 2050. Mereka juga mendukung langkah pencegahan perubahan iklim. Termasuk di dalamnya adalah pembatasan kenaikan suhu global hingga dua derajat Celcius, sesuai Kesepakatan Paris.

“Posisi Business Roundtable tentang perubahan iklim mencerminkan keyakinan kami bahwa kebijakan tentang pengurangan emisi berbasis pasar sangat penting untuk mengurangi gas rumah kaca,” kata Doug McMillon, Kepala Eksekutif Walmart dan Ketua Business Roundtable, dikutip dari Reuters, Kamis (17/9).

Langkah tersebut menandai posisi kelompok itu yang berlawanan dengan Presiden AS Donald Trump. Pasalnya, Trump berulang kali terlihat meremehkan risiko perubahan iklim, mempertanyakan sains , dan menarik AS dari Kesepakatan Paris.

Selain itu, Business Roundtable akhirnya sepakat mendukung undang-undang sistem pembatasan dan perdagangan emisi gas rumah kaca. Dalam rekomendasinya, kelompok ini mengatakan tidak mendukung jenis mekanisme penetapan harga tertentu. Namun, pemerintah AS harus menghindari peraturan federal dan negara bagian yang tumpang tindih.

Perusahaan minyak dan utilitas lain yang mendukung rekomendasi sebagai bagian dari Business Roundtable adalah APE, Phillips 66, ConocoPhillips, dan Vistra.

Desakan AS Segera Terapkan Harga Karbon

Desakan agar pemerintah AS segera membuat pelaku usaha membayar emisi gas rumah kaca yang mereka timbulkan juga terjadi pada pekan lalu. Kelompok raksasa keuangan dan energi, termasuk Morgan Stanley, JPMorgan Chase & Co, dan BP Blc, mengatakan perubahan iklim telah menimbulkan risiko signifikan bagi sistem keuangan. Regulator harus bergerak cepat dan tegas.

Mengutip dari Bloomberg, kelompok yang terdiri dari lembaga nirlaba itu juga menekankan betapa tidak siapnya pasar keuangan untuk menghadapi perubahan iklim. Hal itu menjadi peringatan bagi semua pihak. Tanpa harga karbon, modal akan terus mengalir ke arah yang salah dan tidak mempercepat transisi ke emisi nol karbon.

Penggunaan harga karbon untuk menurunkan emisi telah menunjukkan keberhasilannya di Eropa. Kenaikan biaya gas alam yang lebih murah telah membantu mengurangi peran batu bara di sektor tenaga listrik. Penurunan emisinya mencapai 8,3% pada tahun lalu. AS memiliki beberapa pasar karbon regional, dipimpin oleh California, tetapi tidak ada yang mendekati skala Eropa.

Bob Litterman, mantan eksekutif Goldman Sachs Group Inc, memimpin seruan untuk penetapan harga karbon di AS. Emisi karbondioksida, menurut dia, menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang tidak tercermin dalam harga energi pasar. Penetapan harga karbon adalah cara paling efisien untuk memperbaikinya.