Sebuah kendaraan listrik (EV) yang dijual murah di Tiongkok berhasil mengalahkan penjualan Tesla. Mobil kompak seharga US$ 4.500 per unit atau sekitar Rp 63,4 juta itu meraih sukses besar sejak peluncurannya pada tahun lalu.
Nama mobil itu adalah Hong Guang Mini. Produsennya, SAIC Motor, bekerja sama dengan raksasa mobil Amerika Serikat, General Motors (GM). Sebagai informasi, SAIC Motor merupakan perusahaan otomotif milik negara dan pembuat mobil listrik teratas di Negeri Panda.
BBC menuliskan, penjualan mobil listriknya pada bulan lalu sekitar dua kali lipat dari Tesla. Hong Guang Mini merupakan model yang paling populer. Ada juga tipe yang sedikit lebih mahal, US$ 5 ribu per unit, karena memakai mesin pendingin ruangan alias AC.
Para pakar mengatakan, meskipun teknologinya jauh di bawah Tesla, namun Hong Guang Mini berhasil memberikan daya jangkau, kinerja, kenyamanan, dan harga yang sesuai untuk masyarakat Tiongkok.
Kecepatan tertingginya 100 kilometer per jam dengan daya tampung empat orang. “Beijing serius untuk mengurangi polusi dan menjadi pemimpin global dalam adopsi dan promosi inovasi kendaraan listrik,” kata Direktur Pelaksana Grup Riset Pasar Tiongkok Shaun Rein kepada BBC, Kamis (25/2).
Untuk mempromosikan EV, pemerintah di sana menawarkan pelat nomor secara gratis dan garansi. Banyak warga kota membutuhkan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk mendapatkan pelat nomor mesin bensin, melalui sistem lelang.
Pada paruh kedua tahun lalu, Hong Guang mini berada di peringkat kedua penjualan mobil listrik di Tiongkok. Posisinya berada persis di belakang Tesla Model 3 yang dibuat di Shanghai.
Penjualan Tesla di Tiongkok Turun
Penjualan Tesla saat ini sedikit turun karena Beijing memanggil para eksekutif produsen EV asal AS itu terkait masalah kualitas dan keamanan pabriknya pada awal bulan ini. Tiongkok merupakan pasar terbesar perusahaan, setelah AS.
Pada bulan lalu, penjualan Hong Guang Mini melampaui Tesla hampir dua banding satu. Mobil murah ini sekarang menjadi kendaraan listrik terlaris kedua di dunia setelah Model 3.
EV ukuran kecil dan full listrik terjual sekitar 25,7 ribu unit di Tiongkok pada Januari 2021. Sedangkan Tesla Model 3 mencatat penjualan sekitar 13,8 ribu unit.
Tesla masih optimisitis masuk ke kendaraan listrik kelas menengah atas di sana. Model 3 dibanderol sekitar US$ 39 ribu per unit atau Rp 549,5 juta. Harganya terbilang murah ketimbang, misalnya di Indonesia, yang mencapai lebih Rp 1 miliar. Turunnya harga jual itu karena pabriknya berada di Tiongkok.
Hong Guang Mini kemungkinan dapat berekspansi ke luar negeri karena produsen Wuling mengatakan akan mengekspornya. Wuling akan bekerja sama dengan pembuat mobil Latvia untuk menjual versi Eropa. Harganya kemungkinan akan dua kali lipat lebih tinggi karena persyaratan lingkungan di sana lebih ketat.
Analis Auto Forecast Solutions Sam Fiorani mengatakan Tiongkok memiliki banyak produsen kendaraan listrik kecil dan murah. Namun, kebanyakan dari mereka adalah produk berkualitas rendah dengan kecepatan lambat yang tidak menarik pasar luas.
“Hong Guang Mini menjadi perusahaan besar pertama yang melangkah dengan EV sederhana dan menargetkan pembeli yang mencari mobil sungguhan,” ucap Fiorani.
The pandemic has led Indonesia to revisit its roadmap to the future. This year, we invite our distinguished panel and audience to examine this simple yet impactful statement:
Reimagining Indonesia’s Future
Join us in envisioning a bright future for Indonesia, in a post-pandemic world and beyond at Indonesia Data and Economic Conference 2021. Register Now Here!