Gandeng Perusahaan Asal India, Indika Energy Terjun Ke Bisnis PLTS

Arief Kamaludin|Katadata
Indika Energy masuk ke bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
5/3/2021, 16.30 WIB

PT Indika Energy Tbk mendirikan perusahaan patungan bersama Fourth Partner Energy atau 4PEL. Perusahaan ini bernama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).

Empat Mitra Indika Tenaga Surya akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di India dan sejumlah negara. Pembangkit energi baru terbarukan ini juga akan perusahaan kembangkan di Indonesia. 

Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan kerja sama ini merupakan wujud komitmen diversifikasi portofolio bisnis. Perusahaan juga ingin mencapai tujuan keberlanjutan dan meningkatkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG)

Pendirian EMITS akan  meningkatkan porsi pendapatan perusahaan dari sektor non-batu bara sebesar 50% pada tahun 2025. “Dan ini upaya mendukung pemerintah dalam mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025,” kata dia berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (5/3).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyambut baik inisiatif ini. “Kami berhapat EMITS dapat meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan,” ucapnya. 

Pemerintah berkomitmen untuk memberikan kemudahan berinvestasi, melalui berbagai regulasi dan kebijakan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, realisasi bauran energi hingga akhir 2020 diperkirakan mencapai 10.467 megawatt atau 11,51% dari total konsumsi energi nasional. 

Pertumbuhannya sebesar 2,3% dibandingkan tahun 2019. Namun, realisasi itu masih lebih rendah dari target 13% yang ditetapkan Kementerian ESDM. 

Untuk mencapai target bauran EBT 23% pada 2025, Kementerian ESDM memproyeksikan total investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 36,95 miliar atau sekitar Rp 530,7 triliun.

Perusahaan patungan tersebut rencanannya akan melakukan investasi di Indonesia hingga US$ 500 juta sepanjang 2021 hingga 2025. Untuk merealisasikannya, Arsjad menyebut, perlu investasi yang besar dan kerja sama berbagai pihak.

Tentang Fourth Partner Energy

Fourth Partner Energy merupakan penyedia solusi energi tenaga surya terdepan di India yang berfokus pada sektor komersial dan industrial. Perusahaan ini memiliki portofolio PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 550 megawatt di 24 negara bagian.

Salah satu proyek terbesar Fourth Partner Energy adalah taman panel surya berkapasitas 100 megawatt di Uttar Pradesh. Listriknya untuk memasok salah satu perusahaan semen terbesar di India.

Co-Founder dan Executive Director Fourth Partner Energy Vivek Subramanian mengatakan, keerja sama ini bagian penting dari strategi ekspansi perusahaan ke sejumlah pasar utama di Asia Tenggara. 

Indonesia, menurut dia, memiliki potensi pengembangan energi terbarukan yang sangat besar. Hal ini sejalan dengan langkah dekarbonisasi. "Kami siap mengambil peran penting dalam transisi energi hijau di Indonesia," katanya.

Mayoritas saham Fourth Partner Energy dimiliki The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia. The Rise Fund didirikan oleh TPG Global, bekerja sama dengan berbagai tokoh ternama dunia, seperti Bono (vokalis grup band U2 asal Irlandia), Ratu Rania dari Yordania, dan Jeff Skoll (presiden pertama eBay).

The Rise Fund memfokuskan investasinya pada perusahaan yang memiliki dampak positif dan terukur terhadap aspek sosial dan lingkungan, serta mampu menghasilkan imbal hasil kompetitif secara finansial. 

Reporter: Verda Nano Setiawan