SCG Group, konglomerasi bisnis asal Thailand, tertarik ikut serta dalam pengembangan proyek energi baru terbarukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. SCG akan ikut berpartisipasi dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), biomassa, maupun pemanfaatan sampah menjadi energi (waste to energy).
Thammasak Sethaudom, Executive Vice President SCG, mengatakan SCG memiliki strategi yang berbeda-beda dalam pelaksanaan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG) di negara tempat perusahaan beroperasi. Di Thailand, SCG menitikberatkan pada upaya untuk mendorong ekonomi rendah karbon. Di Vietnam, perusahaan fokus pada ekonomi sirkular dengan membawa teknologi daur ulang sebagai salah satu inovasinya.
Di Indonesia, SCG menitikberatkan pada penggunaan energi bersih berupa energi baru terbarukan. "Indonesia membangun ibu kota baru, Nusantara, yang akan menggunakan sumber energi bersih. Kami akan menggarap proyek energi bersih seperti PLTS, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), maupun waste to energy," kata Thammasak Sethaudom, usai ESG Symposium 2023 yang diselenggarakan oleh SCG, di Bangkok, pada Kamis (5/10).
SCG optimistis bahwa proyek IKN Nusantara akan menjadi 'kota hijau' (green city) yang banyak memanfaatkan energi bersih. "Sangat mungkin membangun ibu kota baru yang menggunakan energi bersih. Mengapa kita memilih energi kotor yang hanya bertahan beberapa tahun saja kalau kita bisa menggunakan energi bersih yang berkelanjutan," kata Thammasak.
SCG menilai proyek IKN Nusantara sangat penting karena Jakarta menghadapi berbagai masalah, seperti kepadatan penduduk dan permukaan tanah yang terus menurun. Oleh karena itu, pemindahan ibu kota negara tidak mungkin ditunda dalam 10-20 tahun mendatang.
Nusantara Kota Net-Zero Carbon
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan IKN Nusantara akan menjadi kota net-zero carbon yang menggunakan pasokan energi baru terbarukan hingga 100%. Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono menyatakan salah satu pasokan energi untuk Nusantara akan berasal dari ladang pembangkit listrik tenaga surya atau solar farm dalam skala besar.
"Dalam mendorong EBT di IKN, kami sudah ada ladang panel surya yang memiliki daya 50 Megawatt (MW). Yang pasti, pada tahun depan kami akan membangun solar farm," kata Bambang saat ditemui di sela acara Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2023, Selasa (26/9). Ladang panel surya itu akan dibangun di kawasan IKN 3. Pemerintah juga akan memasang PLTS atap pada gedung-gedung yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di IKN.