Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota hutan atau forest city yang ramah lingkungan. Listrik di IKN akan bersumber dari energi terbarukan. Contohnya, tenaga surya dan potensi hidro seperti sungai dan danau.
“Sistem kelistrikan di IKN Nusantara akan berbasis pada energi baru terbarukan, sehingga kita tidak hanya mampu menghasilkan listrik yang andal, tetapi juga yang bersih dan tidak mencemari lingkungan,” kata Jokowi saat mengunjungi IKN, sebagaimana dikutip dalam siaran pers pada Jumat (3/11).
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo menambahkan, pihaknya mengusung IKN yang hijau dan berbasis kecerdasan buatan. Untuk tahap awal, PLN tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW).
“Kebutuhan listrik untuk Agustus 2024 sekitar 34 MW, dan kami bangun PLTS 50 MW. Jadi nanti saat upacara Hari Kemerdekaan ke-79 listrik di IKN sudah 100 persen green,” ucap Darmawan.
Kebutuhan listrik akan meningkat sekitar 1.000 MW pada tahun 2030. Untuk jangka panjang, PLN akan memaksimalkan potensi hidro yang ada di Kalimantan, khususnya yang berdekatan dengan IKN.
Seluruh jaringan listrik yang dibangun akan menggunakan smart meter, sehingga akan memudahkan pembangunan jaringan internet serat optik di IKN. Hal ini akan memudahkan pembangunan smart home dan smart building, agar IKN menjadi kota cerdas yang terintegrasi.
Untuk menjaga keindahan, gardu induk dan seluruh jaringan listrik, mulai jaringan transmisi hingga distribusi akan dibangun secara tersembunyi di bawah tanah.
“Kami belajar dari Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara) saat merevitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta. Semua tersembunyi di bawah tanah, jadi akan rapi dan indah,” ungkap Darmawan. Hal yang lebih canggih akan dilakukan oleh PLN untuk IKN, imbuhnya.