Grupo Potencial dari Brasil akan berinvestasi sebesar US$108,86 juta (Rp 1,71 triliun, dengan kurs Rp15.690/US$) untuk meningkatkan produksi biodiesel di salah satu pabriknya. Pabrik tersebut akan menjadi pabrik biodiesel terbesar di dunia yang menggunakan bahan dasar minyak kedelai.
Investasi Grupo Potencial ini diumumkan di tengah upaya pemerintah Brasil untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati di pasar lokal. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva dijadwalkan akan menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dikenal sebagai Bahan Bakar Masa Depan menjadi undang-undang (UU), pada Selasa (8/10). UU ini akan mendorong peningkatan bertahap campuran biodiesel ke dalam solar.
Grupo Potencial mengatakan pabrik yang berlokasi di negara bagian Parana ini akan meningkatkan kapasitas produksi biodiesel tahunannya menjadi 1,62 miliar liter (428 juta galon) dari 900 juta liter (238 juta galon).
Bagian dari Strategi Transisi Energi
Kapasitas pabrik Grupo Potencial saat ini sudah menjadi yang terbesar di Brasil. Perluasan pembangunan pabrik biodiesel tersebut dijadwalkan akan dimulai pada 2025, dengan penyelesaian dijadwalkan pada 2026.
Perusahaan yakin produksi tambahan akan memenuhi permintaan pasar karena undang-undang baru diharapkan dapat meningkatkan campuran biodiesel dengan solar menjadi 25% pada tahun 2035. Saat ini porsi campuran biodiesel dengan solar di Brasil mencapai 14%.
“Transisi energi adalah gerakan global yang tidak dapat diubah,” kata Kepala Grupo Potencial Arnoldo Hammerschmidt, dalam sebuah pernyataan resmi, Selasa (8/10), seperti dikutip Reuters.
Ia mengatakan Brasil telah membuat kemajuan signifikan untuk memastikan keamanan hukum, prediktabilitas investasi di sektor ini dan stabilitas dalam bauran energi.