Hyundai Keluar dari Bisnis Batu Bara, Setop Pembangunan PLTU

123rf.com/Jeeraphun Juntree
Ilustrasi PLTU. Hyundai Engineering & Construction memutuskan keluar dari bisnis batu bara, termasuk menghentikan investasi dan pembangunan PLTU batu bara.
27/7/2021, 18.04 WIB

Hyundai Engineering and Construction (Hyundai E&C) mengumumkan keluar dari seluruh bisnis yang berkaitan dengan batu bara. Perusahaan konstruksi asal Korea Selatan ini memutuskan untuk menghentikan investasi dan konstruksi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, baik di dalam maupun luar negeri.

Seperti yang tertera dalam Hyundai E&C Vision 2025, perusahaan ini secara perlahan akan transisi dari penggunaan energi 'kotor'. Bahkan departemen yang menangani bisnis batu bara telah bertransformasi menjadi departemen energi terbarukan.

Namun, anak usaha Hyundai ini menyatakan akan tetap melanjutkan proyek PLTU terakhirnya di Vietnam, yakni PLTU Quang Trach 1 yang berkapasitas 1.200 megawatt (MW).

"Kami telah mengerjakan proyek ini selama 10 tahun terakhir dengan pemerintah Vietnam, tetapi ini akan menjadi pembangkit listrik batu bara terakhir kami," kata Park Wonchul, juru bicara Hyundai E&C, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (27/7).

Keputusan ini pun memanen banyak kritikan. Salah satunya dari direktur program organisasi non-profit Solutions for Our Climate (SFOC), Sejong Youn. Dia mendesak agar Hyundai mundur dari proyek tersebut karena bertentangan dengan komitmennya sendiri untuk menarik diri dari bisnis batu bara.

Youn menilai keputusan Hyundai E&C untuk tetap melanjutkan proyek PLTU Quang Trach 1 mencoreng integritas perusahaan dan merusak reputasi yang mereka bangun. Khususnya sebagai perusahaan yang progresif dan berkelanjutan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan