Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, berencana untuk menemui CEO Tesla, Elon Musk, untuk membahas kelanjutan investasi Tesla di Indonesia.
Pertemuan tersebut nantinya juga bakal membicarakan manuver Tesla yang dikabarkan membangun kantor cabang di Selangor, Malaysia pada tahun ini. “Saya mau ketemu Elon nanti tanggal 2 Agustus, bulan depan,” kata Luhut di Menara Danareksa Jakarta pada Senin (24/7).
Luhut menambahkan, pertemuan dirinya dengan Elon pada Agustus mendatang juga disebut menjadi agenda finalisasi terkait langkah Tesla untuk berinvestasi di dalam negeri. “Ya itu mau kami finalkan,” ujar Luhut.
Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu sebelumnya telah meneken kesepakatan pembelian nikel dari dua perusahaan di Indonesia dengan nilai kontrak US$ 5 miliar atau setara Rp 74,5 triliun (kurs Rp 14.900). Dengan adanya kesepakatan tersebut, Tesla bakal memperoleh suplai nikel dari wilayah industri Morowali, Sulawesi Tengah.
Luhut mengatakan nilai kontrak bisa bertambah karena kesepakatan tersebut baru memasuki fase investasi tahap pertama dengan durasi kontak lima tahun. Adapun kawasan industri Morowali merupakan wilayah industri berbasis nikel yang memiliki produk utama berupa nikel, besi tahan karat dan baja karbon.
"Mereka sudah tandatangan kontrak untuk lima tahun. Jadi dia tahap pertama sudah masuk," kata Luhut dalam Economic Update CNBC pada Senin (8/8/2022).
Nikel yang berasal dari Morowali akan digunakan oleh Tesla untuk produksi lithium baterai. "Tesla sudah membeli dua produk dari indonesia, satu dari Huayo dan satu lagi dari mana. " kata Luhut.
Sementara untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik di Indonesia, Luhut mengatakan pemerintah masih dalam tahap negosiasi dengan Tesla. "Kami masih negosiasi terus karena mereka masih sibuk di urusan dalam negeri seperti masalah Twitter dan sebagainya," katanya.
Luhut juga mengatakan produsen mobil asal Amerika Serikat Ford sudah meneken kerja sama dengan pemerintah sejak tiga minggu lalu. Selain itu, pabrikan otomotif asal Jerman Volkswagen (VW) juga tertarik menanamkan modalnya ke wilayah industri Morowali.