Azerbaijan akan Rilis Taksonomi Investasi Hijau di COP29

COP29 Baku Azerbaijan
Gedung Heidar Aliyev Center karya arsitek Zaha Hadid menjadi salah satu ikon Kota Baku, Azerbaijan yang tahun ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT Iklim COP29.
Penulis: Hari Widowati
4/11/2024, 12.21 WIB

Azerbaijan sebagai tuan rumah pembicaraan iklim PBB COP29 bulan ini akan meluncurkan seperangkat standar yang disetujui oleh lebih dari 100 negara untuk memandu investasi yang berkelanjutan.

Gubernur Bank Sentral Azerbaijan Taleh Kazimov mengatakan taksonomi pendanaan iklim diperlukan untuk memastikan investasi yang efektif dalam mengurangi emisi. Namun, para investor khawatir banyaknya buku peraturan (taksonomi) yang berbeda menyebabkan kebingungan.

Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara telah memberikan salah satu taksonomi yang paling signifikan. Namun, taksonomi PBB dapat memperoleh dukungan yang lebih luas lagi.

“Kami telah mengembangkan prinsip-prinsip taksonomi terpadu yang baru bersama dengan 110 negara. Prinsip-prinsip ini akan diterapkan dalam mengembangkan taksonomi nasional, menyederhanakan proses penerbitan pinjaman hijau,” kata Gubernur Bank Sentral Taleh Kazimov, dalam konferensi pers pada hari Jumat (1/11), seperti dikutip Reuters.

Azerbaijan menjadi tuan rumah pembicaraan iklim PBB pada tanggal 11-22 November. Kazimov mengatakan Azerbaijan akan mengumumkan jumlah dana yang akan dialokasikan untuk proyek-proyek ramah lingkungan sampai tahun 2030 pada 14 November mendatang.

Zakir Nuriyev, kepala Asosiasi Bank-bank Azerbaijan, mengatakan dana yang dialokasikan untuk proyek-proyek ramah lingkungan tersebut akan sesuai dengan total portofolio pinjaman bank-bank Azerbaijan. Nilainya melebihi US$15 miliar (Rp 235,5 triliun).

Selain peraturan mengenai pembiayaan berkelanjutan, Gubernur Kazimov mengatakan Bank Sentral Azerbaijan sedang mempertimbangkan pengenalan obligasi syariah atau sukuk untuk proyek-proyek hijau. Saat ini bank sentral sedang mempersiapkan aturannya dan menganalisis pasar untuk melihat apakah ada permintaan yang cukup terhadap instrumen investasi itu.