Ini Tiga Proyek Inovasi Iklim Pemenang Climate Impact Innovations Challenge 2025

Dok. East Ventures
Kompetisi inovasi teknologi iklim ‘Climate Impact Innovations Challenge’ (CIIC) 2025 mengumumkan tiga pemenang untuk total pendanaan Rp 10 miliar. Ketiganya adalah Asian Renewables, Arukah Capital, dan SXD AI.
14/10/2025, 12.01 WIB

Kompetisi inovasi teknologi iklim ‘Climate Impact Innovations Challenge’ (CIIC) 2025 telah mendapatkan tiga pemenang untuk total pendanaan Rp 10 miliar. Kompetisi ini fokus pada tiga trek, yaitu transisi energi, pertanian berkelanjutan, dan ekonomi sirkular. Ketiga pemenang CIIC 2025 adalah Asian Renewables, Arukah Capital, dan SXD AI. 

Asian Renewables mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) modular tanpa bendungan atau waduk besar. Pembangkit ini dapat menghasilkan listrik berbiaya rendah dengan efisiensi energi hingga 86%.

Sementara, Arukah Capital membuat proyek penghasil energi bersih dan bioproduk dari limbah pertanian. Petani kecil yang terlibat akan mendapatkan 50% dari total pendapatan karbon proyek ini. 

Terakhir, SXD AI merancang dan mengembangkan bahan tekstil tanpa limbah. Proyek ini dapat menghemat bahan hingga sepuluh kali lipat, pengurangan emisi CO2 sebesar 80%, dan penghematan biaya sebesar 55%.

“CIIC dapat membantu Asian Renewables, Arukah Capital, dan SXD AI serta pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi risiko, beralih dari tahap presentasi ke uji toba dan meningkatkan skala solusi mereka dalam menciptakan dampak,” kata Head Climate and Liveability Temasek Foundation, Heng Li Lang, dikutip Selasa (14/10).

Pilot Project Pertama Asian Renewables di Indonesia Dibangun 2026 

Founder dan CEO Asian Renewables, Andrew Murray, menyatakan akan memulai pilot project pertamanya di Indonesia pada 2026 mendatang. Pihaknya akan melibatkan mitra lokal untuk menghadirkan sumber energi air bersih ini.

Dua pemenang lainnya juga merasa antusias atas kemenangannya. “Model bisnis Arukah dibangun atas keyakinan bahwa dekarbonisasi dan pengentasan kemiskinan dapat menjadi pelengkap yang kuat,” kata Founder dan CEO Arukah Capital, Joanna Yeo.

Founder dan CEO SXD AI, Shelly Xu, merasa optimis dengan potensi Indonesia sebagai pusat manufaktur meskipun termasuk wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. 

“Kami antusias bermitra dengan pemimpin pemasok di kawasan, mulai dari pakaian hingga otomotif, untuk menjadikan desain tanpa limbah sebagai standard baru,” kata Shelly Xu.

Gaet Finalis dari Kancah Global

Tahun ini, CIIC menarik lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara. Setelah diseleksi, didapat sembilan finalis. Pada akhirnya, hanya tiga pemenang yang membawa total pendanaan Rp10 miliar dan berbagai dukungan eksklusif lainnya. 

Pengumuman tiga pemenang ini dilakukan sebagai bagian dari sesi tematik Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta, pada 11 Oktober kemarin. 

CIIC merupakan program East Ventures, perusahaan venture capital sektor agnostik dan pelopor investasi startup Indonesia, bekerja sama dengan Temasek Foundation, sebuah perusahaan investasi yang berkantor pusat di Singapura. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Ajeng Dwita Ayuningtyas