Mengenal Aneka Transaksi, dari Pasar Basah hingga Dompet Digital

ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Warga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menunjukkan kue Keukarah di Desa Cubrek, Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, Kamis (18/5/2022).
Editor: Redaksi
25/5/2022, 07.00 WIB

Transaksi merupakan kegiatan yang akan terus mewarnai kehidupan sehari-hari. Istilah transaksi memiliki rentang definisi yang luas. Mulai dari ibu-ibu membeli sayur di pasar basah sampai jual beli saham GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan nilai transaksi jumbo selama pekan keempat Mei 2022 ini.

Transaksi adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menukar barang, jasa, atau instrumen keuangan. Jauh sebelum uang diperkenalkan, transaksi sebenarnya sudah ada di tengah masyarakat lewat kegiatan jual dan beli.

Dilansir Investopedia, transaksi penjualan antara pembeli dan penjual relatif mudah. Misalnya, A membayar B dengan imbalan produk atau jasa. Ketika mereka menyetujui persyaratan, uang ditukar dengan barang atau jasa, transaksi selesai.

Dalam pembukuan bisnis, definisi sederhana tentang transaksi ini bisa menjadi kompleks dan rumit. Lalu, apakah transaksi itu?

Definisi Transaksi

Berdasakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transaksi adalah wujud persetujuan jual beli antar pihak pembeli dan pihak penjual pada kegiatan perdagangan. Bentuk kesepakatan itu dapat berupa saling bertukar barang, jasa, atau aset keuangan. Transaksi melibatkan aset kekayaan seseorang, baik untuk pihak pembeli maupun penjual.

Dalam akuntansi, transaksi bisnis atau dikenal juga sebagai transaksi keuangan adalah segala kegiatan yang dapat diukur dengan uang dan berdampak pada posisi keuangan suatu perusahaan. Untuk itu, setiap transaksi mesti dicatat di pembukuan.

Transaksi akuntansi akan dicatat secara berbeda tergantung metodenya. Perusahaan yang menggunakan akuntansi akrual akan mencatat transaksi, terlepas dari kapan uang diterima atau biaya dibayarkan. Sedangkan perusahaan yang menggunakan akuntansi kas akan mencatat transaksi ketika benar-benar telah menerima uang.

Contoh Transaksi

Transaksi dalam setiap perusahaan bisa berbeda. Perusahaan jasa akan melakukan transaksi pembelian, pendapatan, pembayaran beban, penerimaan piutang, serta penanaman dan pengembalian modal. 

Sedangkan bagi perusahaan dagang, transaksi dapat berupa pembelian barang dagangan, retur pembelian dan pengurangan harga, dan penjualan barang dagangan. Bisa pula potongan penjualan dan pembelian, beban angkut pembelian dan penjualan, pembayaran utang, serta penerimaan piutang.

Sistem Transaksi

Sistem transaksi adalah tata cara yang digunakan untuk mencatat transaksi harian yang digunakan dalam berbagai proses operasional bisnis. 

Terdapat dua sistem transaksi yang berkembang di masyarakat, yaitu tunai dan nontunai. Sistem transaksi tunai dengan menggunakan uang kertas, koin, atau kartal. Sedangkan transaksi nontunai melalui kartu dan pembayaran virtual.

Saat ini, semakin banyak orang yang mulai menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi. Perkembangan telepon genggam yang terhubung ke internet memunculkan beragam alternatif bertransaksi melalui dompet digital.

Misalnya, beberapa produk dompet digital seperti PayPal, GoPay, GrabPay, OVO dan Dana. Ada juga Apple Pay dan Google Pay untuk bertransaksi di internet.

Fungs Transaksi

Transaksi memiliki fungsi antara lain sebagai media berupa data informasi keuangan dan sebagai dasar pencatatan akuntansi. Transaksi juga berfungsi sebagai alat identifikasi pihak yang bertanggung jawab atas timbulnya suatu transaksi. Fungsi penting transaksi lainnya adalah pencegah kemungkinan kesalahan dengan menyatakan setiap informasi dalam bentuk tulisan.

Jenis-jenis Transaksi

Dalam era digital ini, ada dua jenis transaksi yang umum dikenal.

1. Transaksi Internal

Transaksi internal adalah aktivitas finansial yang melibatkan kalangan internal perusahaan saja. Transaksi jenis ini lebih memfokuskan pada pergeseran yang terjadi dalam aspek-aspek keuangan di perusahaan tersebut. Bukan transaksi dalam artian membeli, menjual, atau urusan keuangan lainnya yang berkaitan pada kalangan eksternal perusahaan.

Biasanya transaksi internal adalah aktivitas yang terjadi antara karyawan dengan pimpinan, atau juga antar divisi maupun departemen dalam keorganisasian perusahaan. Transaksi juga tidak sebatas pertukaran uang saja, namun bisa juga transaksi dalam bentuk barang.

Pemahaman lainnya mengenai transaksi internal adalah sebagai bukti pencatatan terhadap aktivitas yang dijalankan di dalam perusahaan berkaitan dengan keuangannya. Contoh transaksi internal adalah pengakuan pendapatan seiring berjalannya waktu, pengakuan beban penyusutan aset tetap, dan pengakuan beban kerugian piutang.

Pada umumnya bukti transaksi internal adalah berbentuk memo atau catatan yang ditulis oleh orang dengan jabatan tertentu yang berkepentingan. Sebagai contoh, memo ditulis oleh manajer divisi periklanan untuk diserahkan kepada manajer bagian keuangan.

2. Transaksi Eksternal

Transaksi eksternal adalah kegiatan transaksi yang terjalin antar perusahaan dengan pihak lain yang berasal dari luar perusahaan atau pihak ketiga. Transaksi eksternal juga mungkin bisa terjadi antara pihak perusahaan dengan pihak ketiga yang jumlahnya lebih dari satu.

Pihak ketiga tersebut adalah individu atau badan perusahaan yang sudah menjalin kerja sama dan mempunyai kepentingan tertentu dengan pihak perusahaan. Pihak ketiga tersebut mencakup vendor, supplier, distributor, partner bisnis, reseller, dan juga agen.

Transaksi eksternal yang terjadi antara pihak perusahaan dan pihak ketiga ini juga biasanya berbentuk pertukaran sumber daya yang dimiliki oleh keduanya dan melibatkan finansial perusahaan.