Secara umum, pendekatan untuk menghasilkan uang dari pasar terdiri dari dua, yakni investasi dan trading. Perbedaan investasi dan trading dapat dilihat dari maknanya, maupun dalam praktiknya.
Investasi dapat dimaknai sebagai kegiatan yang bertujuan menciptakan kekayaan dalam jangka panjang. Sementara, trading merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat.
Salah satu pembeda investasi dan trading lainnya, adalah soal penyebutan untuk pelakunya. Orang yang menjalankan kegiatan investasi disebut investor. Sementara, penyebutan untuk orang yang melakukan kegiatan trading, adalah trader.
Perbedaan Investasi dan Trading
Secara perinci perbedaan investasi dan trading tidak sebatas pada maknanya, di mana investasi merujuk kepada aktivitas jangka panjang. Sementara, trading merujuk pada aktivitas jangka pendek.
Secara umum, perbedaan investasi dan trading dapat dibagi menjadi empat, yakni tujuan, risiko, profil pelaku, dan manfaat yang didapatkan.
1. Tujuan
Perbedaan investasi dan trading yang pertama adalah tujuannya. Seperti yang disinggung sebelumnya, investasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan kekayaan dalam jangka waktu yang lama. Sementara, trading bertujuan menghasilkan kekayaan dalam waktu singkat.
Misalnya, dalam instrumen saham, seorang investor memiliki tujuan menghasilkan kekayaan yang besar, dengan membeli saham yang bagus dan menahannya. Sementara, trader memegang saham hanya untuk interval pendek.
Dalam investasi, keputusan tidak dipengaruhi adanya fluktuasi pasar, mengingat tujuan yang ingin dicapai adalah jangka panjang. Sebaliknya, dalam trading fluktuasi pasar sangat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Investasi bisa berjangka panjang hingga tiga tahun atau bahkan berdekade. Sementara, trading dilakukan dalam jangka pendek misalnya dalam hitungan hari atau minggu. Namun, umumnya seorang trader melakukan kegiatannya dalam hitungan hari.
2. Risiko
Perbedaan investasi dan trading yang kedua adalah soal takaran risikonya. Ini penting, karena setiap melakukan transaksi di pasar modal tentu memiliki keuntungan dan kekurangan hingga risiko yang berbeda.
Investasi bisa dikatakan memiliki risiko yang kecil, dengan potensi pengembalian yang rendah dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, investasi berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar pula.
Trading sebaliknya, memiliki risiko kerugian yang cukup tinggi. Sebab, kegiatan ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi di pasar, baik pasar saham maupun instrumen lainnya, seperti valuta asing, atau komoditas. Namun, potensi keuntungan jangka pendek yang didapat lebih besar dibandingkan investasi.
3. Profil Pelaku
Perbedaan investasi dan trading berikutnya, adalah soal profil pelakunya. Ini berkaitan erat dengan risiko antara dua jenis kegiatan ini. Dalam investasi, seseorang yang melakukannya biasanya memiliki profil risiko yang rendah.
Artinya, orang tersebut mempelajari fundamental sebuah perusahaan, serta potensi industrinya. Kemudian memilih dan membeli saham, untuk dipegang dalam jangka waktu yang lama. Strategi yang diambil, adalah adalah menciptakan kekayaan dengan bunga majemuk dan dividen.
Sementara, trading dilakukan oleh orang-orang yang memiliki profil risiko tinggi, yakni sudah siap jika sewaktu-waktu mengalami kerugian yang besar dalam waktu singkat.
Oleh karena itu, menjadi seorang trader dituntut untuk jeli dalam mengamati pergerakan harga di pasar. Seorang trader harus jeli menentukan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual instrumen investasi, baik saham maupun instrumen lain.
Jika seseorang memutuskan untuk melakukan trading, maka dibutuhkan keterlibatan aktif di pasar untuk menemukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar untuk membukukan keuntungan.
4. Manfaat yang Didapatkan dan Elemen yang Menyertainya
Perbedaan investasi dan trading yang terakhir, adalah terkait manfaat yang didapatkan, serta elemen pelindung yang menyertainya. Dalam investasi, seorang investor dapat menikmati beberapa manfaat seperti bonus, dividen, pemecahan saham, dan lain-lain.
Sementara, dalam trading beberapa manfaat ini tidak didapatkan. Namun, dalam jangka waktu pendek seorang trader bisa meraup keuntungan yang luar biasa besar. Ini tentunya dengan catatan, bahwa trader tersebut sangat jeli dalam mengamati pergerakan harga di pasar.
Terkait elemen pelindung manfaat yang didapatkan, juga berbeda. Dalam investasi, jika harga saham turun tidak menjadi masalah bagi investor. Sebab, jika seorang investor memilih saham perusahaan dengan fundamental yang kuat, maka seiring berjalannya waktu harga saham dapat pulih.
Selain itu, karena tujuannya adalah jangka panjang, maka seorang investor tidak terlalu mempermasalahkan fluktuasi harga harian atau mingguan. Melainkan, memperhatikan kinerja perusahaan, baik kuartalan maupun tahunan. Ini berkaitan erat dengan manfaat dividen yang didapatkan.
Untuk trading, elemen pelindung yang digunakan adalah stop loss. Ini merupakan suatu batasan untuk membatasi kerugian yang diterima seorang trader. Batasan kerugian ini ditentukan sendiri oleh trader.
Artinya, jika saat harga bergerak tidak sesuai dengan harapan trader, lalu menyentuh batasan tersebut, maka otomatis order yang dilakukan adalah berhenti, dan menjual posisi yang dipegang saat itu.
Saat posisi sedang untung, trader juga memiliki elemen yang melindungi keuntungannya, yakni take profit. Ini merupakan suatu batasan untuk membatasi keuntungan yang ingin diterima oleh seorang trader.
Dengan demikian trader akan mendapatkan profit atau keuntungan sesuai dengan yang telah ia batasi sebelumnya. Meski demikian, seorang trader tidak asal menentukan batasan take profit. Melainkan, melakukan analisis yang cermat.