Sebelum membahas pengertian globalisasi ekonomi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Secara harfiah, globalisasi diartikan sebagai proses atau suatu hal yang mendunia.
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan fenomena terjadinya pembaruan ekonomi dan munculnya ketergantungan ekonomi antar bangsa. Baik dalam level lokal, regional dan nasional melalui pergerakan yang intensif dari produk teknologi, barang, jasa dan modal.
Globalisasi dalam sektor ekonomi muncul karena cepatnya perkembangan informasi dalam semua aktivitas yang bersifat pemasaran, produksi serta sains dan teknologi. Dalam bahasa sederhana, globalisasi di bidang ekonomi menempatkan dunia menjadi suatu kesatuan. Tujuannya untuk membangun kawasan perniagaan yang luas dan melewati batas negara.
Ciri-ciri Globalisasi Ekonomi
Globalisasi dalam bidang ekonomi berkaitan dengan fenomena perdagangan bebas yang berupaya menghapus beragam hambatan dan proses perdagangan di kancah internasional. Serangkaian hambatan tersebut disebabkan oleh tarif ekspor atau impor yang terlampau tinggi sehingga menyebabkan harga barang tidak bersaing secara sehat.
Hambatan lain yang dirasakan bisa berwujud politik dalam perdagangan yang dianut oleh suatu negara. Tujuan politik tidak lain untuk melakukan proteksi terhadap proses produksi dalam negara tersebut.
Banyak orang yang bertanya-tanya dan kebingungan, sudahkah globalisasi dalam bidang ekonomi terjadi di dunia, khususnya Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ciri-ciri globalisasi ekonomi.
- Teknologi berkembang pesat, melintasi ruang dan waktu. Eksistensi dari produk teknologi berupa satelit, telivisi, HP, terutama internet berhasil menciptakan proses komunikasi dalam lingkup global dan mampu berlangsung sangat cepat.
- Masalah global menyita perhatian seluruh dunia dan meningkat intensitasnya. Contohnya krisis yang bersifat multinasional, regulasi wilayah dan lingkungan hidup.
- Adanya ketergantungan pada produksi ekonomi dan pasar di negara dunia karena perdagangan global.
- Munculnya interaksi yang sifatnya kultural dan melintasi budaya antarwarga dunia serta menyoal hal baru.
Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
Globalisasi dalam bidang ekonomi mampu membawa sejumlah dampak positif berikut:
1. Berkembangnya Perekonomian Negara
Berkembangnya perekonomian negara merupakan salah satu dampak globalisasi ekonomi. Kondisi ini terjadi karena semakin banyaknya modal yang masuk ke sebuah negara. Indonesia menjadi salah satu sasaran dunia internasional dan tempat terbaik untuk investasi. Terutama sektor pertambangan pertanian dan industri.
2. Mendorong Ekonomi Dunia Terus Tumbuh
Globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong ekonomi dunia terus bisa tumbuh. Tidak hanya parsial dan sektoral, perekonomian dunia bisa tumbuh secara menyeluruh. Kondisi ini disebabkan karena adanya industri yang lokasinya berubah sehingga bisa mendorong efisiensi.
3. Pendapatan Meningkat di Negara Berkembang
Pendapatan yang meningkat di negara berkembang sebagai dampak dari bebasnya perdagangan skala internasional. Peningkatan pendapatan pada akhirnya bisa menekan angka kemiskinan di dunia.
4. Meningkatnya Pendapatan Negara
Dampak positif globalisasi dalam bidang ekonomi berikutnya bisa meningkatkan pendapatan negara-negara berkembang karena perdagangan global. Alhasil pendapatan per kapita turut meningkat di skala global.
5. Komoditas Barang dan Jasa Meningkat Variasinya
Dampak poitif berikutnya, komoditas barang dan jasa meningkat variasinya. Ini karena banyak tawaran beragam barang dan jasa oleh banyak negara sehingga variasinya lebih banyak di pasar global. Meningkatnya variasi komoditas barang dan jasa mengakibatkan terpenuhinya kebutuhan penduduk di suatu negara.
Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
Selain dampak positif, berikut beberapa dampak negatif globalisasi dalam bidang ekonomi:
1. Munculnya Kesenjangan Sosial di Masyarakat
Tanpa disadari, globalisasi membawa pengaruh negatif munculnya kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat. Sebab tidak meratanya penyebaran atau distribusi kekayaan dan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Tidak dipungkiri, muncul kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
2. Munculnya Kapitalisme Baru di Indonesia
Dampak negatif berikutnya ada penguasaan atau dikuasainya ekonomi hanya oleh kalangan pebisnis yang memiliki modal besar. Akibatnya warga dengan modal kecil kalah bersaing karena tidak cukup modal untuk berkompetisi dalam perekonomian suatu negara, khususnya Indonesia.
3. Barang Impor Lebih Disukai oleh Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia cenderung menggunakan produk dan barang impor daripada produk dalam negeri. Mungkin karena kualitas dan harga lebih bagus serta murah produk luar negeri daripada dalam negeri.
4. Uang Negara Tidak Stabil
Globalisasi ekonomi menimbulkan potensi di mana uang negara tidak stabil. Ketidakstabilan uang semakin besar dan membengkak karena dana ke luar negeri yang lebih besar dan tinggi.
5. Produk Lokal Tersingkirkan oleh Impor
Impor dilakukan secara besar-besaran dan berlebihan akan membuat produk lokal tersingkirkan. Bahkan produk lokal bisa tidak diminati oleh masyarakat di dalam negeri.
6. Pertumbuhan Dalam Negeri Terganggu
Globalisasi dalm bidang ekonomi dapat menimbulkan dampak negatif berupa terganggunya pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kondisi ini bisa terjadi karena tidak adanya perencanaan yang baik dari negara atau pemerintah.
7. Perubahan Gaya Hidup
Dalam bidang fashion atau ekonomi akan terjadi perubahan gaya hidup yang meniru budaya kebarat-baratan atau budaya Korea, Jepang dan sejenisnya. Perubahan gaya hidup menjadi pengaruh di bidang ekonomi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Globalisasi ekonomi merupakan peningkatan yang terintegrasi dalam bidang ekonomi dan saling ketergantungan antara sektor ekonomi nasional, regional serta lokal di seluruh dunia. Kondisi ini menimbulkan sejumlah dampak positif dan negatif bagi perekonomian negara maupun dunia.