Dalam proses produksi, ada banyak faktor produksi yang terlibat. Salah satunya, adalah faktor produksi turunan, yang termasuk salah satu faktor produksi penting karena dapat mempengaruhi produktivitas yang merujuk pada kegiatan yang memenuhi kebutuhan manusia, misal mengubah bahan baku menjadi produk siap pakai.
Dengan adanya perpaduan faktor produksi turunan ini diharapkan dapat menunjang produktivitas serta pemanfaatan input menjadi output. Apa sebenarnya faktor produksi turunan tersebut, serta apa saja jenisnya? Simak penjelasannya dalam ulasan singkat berikut ini.
Pengertian Faktor Produksi Turunan
Dikutip dari buku Etika Bisnis: Prinsip dan Relevansinya karya Andriasan Sudarso, dkk.,faktor produksi turunan adalah faktor penciptaan atau pembuatan suatu barang yang prosesnya menggunakan modal dan keahlian.
Sementara itu, pengertian faktor produksi turunan secara umum adalah faktor produksi yang tidak berhubungan langsung dengan alam dan merupakan faktor hasil pemikiran dan perkembangan budaya manusia.
Umumnya, faktor produksi turunan digunakan dalam produksi untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Adapun tujuan pemanfaatannya yaitu untuk membantu meningkatkan produktivitas serta pemanfaatan barang mentah menjadi output bernilai guna lebih.
Tujuan Faktor Produksi Turunan
Penyediaan faktor produksi asli dan faktor produksi turunan yang memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tujuan faktor produksi turunan
1. Menghasilkan Barang dan Jasa
Tujuan utama dari penyediaan faktor produksi turunan adalah untuk menghasilkan beraneka ragam barang dan jasa yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat luas. Tingginya keinginan dan kebutuhan masyarakat yang bikin produsen termotivasi untuk menghasilkan barang dan jarang dengan jumlah yang cukup banyak.
2. Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan
Tujuan berikutnya dari penyediaan faktor produksi turunan adalah untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk bisa mendapatkannya, perusahaan perusahaan perlu melakukan perhitungan faktor produksi dengan baik dan benar.
Hal ini juga termasuk faktor produksi turunan yang juga harus diperhatikan seperti modal dan kemampuan manajerial yang baik agar tidak mengalami kerugian saat operasional berlangsung.
3. Melangsungkan Produksi
Adanya manfaat faktor produksi turunan adalah untuk melangsungkan produksi itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui cara mengelola faktor produksi turunan agar proses produksi berjalan lancar
Semakin lengkap faktor produksi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka akan semakin lancar pula proses produksi yang dilakukan.
4. Menggantikan Barang yang Rusak
Setiap barang yang diproduksi mempunyai jangka waktu penggunaan yang berbeda. Kegunaan sebuah barang bisa mengalami kerusakkan yang berakibat barang tersebut tidak dapat digunakan kembali.
Oleh karena itu, proses produksi sangat diperlukan untuk menggantikan barang yang telah rusak dengan barang yang kondisinya lebih bagus.
5. Menciptakan Kemakmuran untuk Masyarakat
Tujuan terakhir adalah menciptakan kemakmuran, tidak hanya untuk pihak produsen namun juga untuk masyarakat atau konsumen. Hal ini dikarenakan kebutuhan sekunder, primer dan tersier mereka telah terpenuhi.
Jenis Faktor Produksi Turunan
Ssecara garis besar, faktor produksi turunan terbagi menjadi dua jenis, yaitu faktor produksi modal dan faktor produksi pengusaha. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya:
1. Faktor Produksi Modal
Faktor produksi turunan mencakup modal yang dapat digolongkan berdasarkan sifat, fungsi, bentuk dan sumbernya. Berikut penjelasannya:
Berdasarkan Sifat
Dikutip dari Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 oleh Basuki Darsono, sifat modal dapat dibagi menjadi dua macam, di antaranya:
- Modal tetap, yakni modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Misalnya, mesin produksi, bangunan, kendaraan, dan sebagainya.
- Modal lancar, yakni modal yang hanya dapat digunakan dalam satu kali produksi. Misalnya, bahan bakar, bahan baku produksi, dan sebagainya.
Berdasarkan Fungsi
Sementara berdasarkan fungsinya, modal dibagi menjadi:
- Modal masyarakat, yaitu modal yang dipakai dalam produksi dan memiliki nilai guna bagi masyarakat. Contohnya jembatan, jalan, kendaraan umum, dan sebagainya.
- Modal perorangan, yaitu modal yang dimiliki seseorang sekaligus dijadikan sebagai sumber penghasilannya. Contohnya mobil yang disewakan, rumah yang dikontrakkan, dan sebagainya.
Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi dua bagian, di antaranya:
- Modal nyata, yakni modal yang dapat dilihat berupa benda. Umumnya, modal nyata berbentuk barang dan uang. Misalnya kendaraan, bangunan, mesin produksi, dan sebagainya.
- Modal abstrak, yakni modal yang tidak dapat dilihat. Namun keberadaannya sangat penting bagi berjalannya produksi. Misalnya hak cipta, nama baik perusahaan, hak paten, lokasi perusahaan, dan sebagainya.
Berdasarkan Sumber
Sedangkan berdasarkan sumbernya, modal terbagi menjadi dua macam, antara lain
- Modal pribadi, yakni modal yang berasal dari dana pribadi atau perusahaan milik sendiri. Contohnya, modal setoran dari pemilik perusahaan.
- Modal asing, yakni modal yang berasal dari pihak lain.
2. Faktor Produksi Pengusaha
Faktor produksi pengusaha adalah salah satu faktor yang berperan penting terhadap keberhasilan kegiatan produksi. Secara eksplisit, faktor produksi pengusaha merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengatur dan mengombinasikan faktor produksi lainnya.
Menurut Darsono dalam sumber yang sama di atas, seorang pengusaha setidaknya memiliki tiga keahlian sebagai berikut:
- Keahlian manajerial, yakni kemampuan dalam mengelola faktor produksi dengan cara yang tepat sehingga hasil produksi menjadi maksimal.
- Keahlian teknologi, yakni kemahiran khusus yang bersifat teknis dan dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan produksi.
- Keahlian organisasi, yakni kepandaian dalam mengatur berbagai aktivitas perusahaan yang bersifat internal maupun eksternal.