Apa saja faktor penyebab inflasi? Pada dasarnya inflasi berkaitan dengan kenaikan harga umum secara terus-menerus sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Sebelumnya, inflasi pernah dialami Indonesia sejak tahun 1965. Untuk mengatasinya perlu dilakukan kebijakan darurat untuk menyelamatkan perekonomian dan dilakukan secepat mungkin.
Meski inflasi merugikan tetapi ada sejumlah pihak yang akan diuntungkan misalnya eksportir, penjual, debitur atau pihak yang memiliki utang, masyarakat berpenghasilan tinggi dan spekulan. Sementara itu, pembeli atau importir, kreditur, masyarakat berpenghasilan tetap dan rendah menjadi pihak yang dirugikan dalam peristiwa itu.
Apa itu Inflasi?
Mengutip Buku Perekonomian Indonesia (2022), ada sejumlah pengertian inflasi dari para ahli. Menurut Boediono (2005), inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga secara umum dan terus-menerus. Sementara Winardi (1998) mengungkapkan bahwa inflasi merupakan periode pada masa tertentu yang terjadi saat kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun.
Selain itu, nilai mata uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan jumlah barang dan jasa. Lehner (2006) mengatakan bahwa inflasi merupakan keadaan terjadinya kelebihan permintaan barang-barang dalam perekonomian secara menyeluruh.
Dari pendapat sejumlah tokoh ekonomi, inflasi adalah kenaikan harga barang pokok karena ketidakseimbangan tersedianya barang dengan permintaan masyarakat. Mengutip Modul Pembelajaran SMA Ekonomi Kelas IX tentang Indeks Harga dan Inflasi (2020), inflasi merupakan keadaan tingkat harga secara umum atau price level cenderung naik.
10 Faktor Penyebab Inflasi
Inflasi terjadi karena beragam faktor penyebab, berikut faktor penyebab inflasi:
1. Bertambahnya Jumlah Uang yang Beredar
Bertambahnya jumlah uang merupakan salah satu faktor penyebab inflasi. Kaum klasik mengatakan bahwa ada keterkaitan antara uang yang beredar dengan harga barang atau jasa. Jumlah uang yang beredar lebih banyak dan jumlah barang tetap bisa menyebabkan harga menjadi mahal.
2. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi tarikan permintaan merupakan jenis inflasi yang juga menjadi penyebab tarikan permintaan. Dalam kondisi ini, harga barang atau jasa mengalami kenaikan karena adanya peningkatan permintaan barang atau jasa secara menyeluruh. Sebab permintaan barang atau jasa lebih tinggi dari kemampuan produsen untuk memenuhi permintaan.
3. Inflasi Dorongan Biaya
Kenaikan biaya produksi turut meningkatkan harga penawaran barang atau yang disebut dengan cost push inflation. Kenaikan ini terjadi karena mengikuti kondisi harga bahan baku dan upah tenaga kerja yang meningkat.
4. Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Apabila permintaan atau penawaran barang dan jasa karena keduanya tidak bisa seimbang sehingga menimbulkan inflasi dengan kondisi mixed inflation. Contoh inflasi dalam kasus ini yaitu permintaan barang atau jasa meningkat yang kemudian menyebabkan persediaan barang dan jasa jadi langka.
5. Inflasi Ekspektasi (Expected Inflation)
Expected inflation merupakan kondisi yang terjadi karena perilaku masyarakat secara umum bersifat forward looking atau berekspektasi terhadap apa yang akan terjadi. Masyarakat beranggapan bahwa ekonomi di masa mendatang menjadi lebih baik dari sebelumnya.
6. Struktural Ekonomi yang Kaku
Faktor penyebab inflasi di suatu negara berikutnya dipicu oleh struktural ekonomi yang kaku. Beberapa negara saat itu sedang menghadapi kenyataan pahit yaitu inflasi yang bisa membawa ke jurang resesi secara global. Kenaikan permintaan akibat pertumbuhan penduduk tidak bisa dicegah secara cepat oleh para produsen.
7. Kekacauan Ekonomi dan Politik
Salah satu faktor inflasi ialah terjadinya kekacauan ekonomi dan politik. Indonesia juga pernah mengalami hal tersebut di tahun 1998, saat itu level inflasi bahkan mencapai 70% tepat dengan terjadinya kekacauan politik dan ekonomi. Sementara itu, level inflasi yang cenderung normal ada di antara 3-4%.
8. Keputusan Perusahaan
Keputusan perusahaan menjadi penyebab inflasi di Indonesia. Jika barang yang dibuat oleh perusahaan semakin populer, produsen bisa menaikkan harganya. Konsumen bersedia untuk membayar harga barang yang mereka inginkan sehingga perusahaan melihatnya sebagai kesempatan untuk menaikkan harga. Namun kondisi tersebut justru memicu terjadinya inflasi baik yang disadari atau tidak oleh para petinggi perusahaan.
9. Hutang Nasional
Hutang nasional merupakan faktor penyebab inflasi dalam ekonomi makro. Inflasi terjadi di suatu negara karena utang nasional yang meningkat. Dalam hal itu, pemerintah memiliki dua pilihan yaitu menaikan pajak atau mencetak lebih banyak agar bisa melunasi hutang. Jumlah uang beredar yang meningkat juga bisa menyebabkan inflasi.
10. Faktor Luar Negeri
Inflasi terjadi bukan hanya karena faktor eksternal tetapi juga faktor dari luar negeri. Contohnya saat terjadi kenaikan harga minyak tanah atau komoditas impor, makanan dan minuman naik.
Itulah beberapa faktor penyebab inflasi yang penting Anda ketahui. Inflasi merupakan suatu kondisi terjadinya kenaikan harga secara menyeluruh dan turunnya nilai mata uang secara kontinu. Untuk mengatasi inflasi diperlukan sejumlah langkah dan kebijakan yang tepat.