Sejak kemunculannya pada 2004, Facebook menjadi salah satu media sosial terbesar di dunia dan hingga 2020 telah digunakan oleh lebih dari 2,8 miliar user. Media sosial ini diciptakan oleh Mark Zuckerberg, yang memulainya dari sebuah kode komputer di kamar asrama Universitas Harvard.
Sebelum membuat Facebook, Mark memulainya dengan membuat FaceMash, yakni sebuah situs yang menampilkan foto-foto penghuni sembilan asrama di Harvard. Situs ini membandingkan dua foto, kemudian meminta pengunjung situs untuk menilai mana dari keduanya yang paling "hot".
FaceMash berhasil menarik 450 pengunjung dan 22.000 tampilan foto dalam empat jam pertama sejak diluncurkan online, sebelum akhirnya ditutup oleh pihak universitas.
Setelah itu, muncul ide untuk membuat media sosial, di mana banyak orang menampilkan profil dan foto, serta berinteraksi satu sama lain. Media sosial inilah yang kemudian dikenal sebagai Facebook.
Nah, seperti apa profil Mark Zuckerberg, dan bagaimana pemuda ini memiliki begitu banyak ide yang akhirnya menciptakan salah satu media sosial terbesar di dunia? Simak ulasan singkat berikut ini.
Profil Mark Zuckerberg
Masa Kecil dan Perkenalan dengan Dunia Komputer
Sosok perintis Facebook ini lahir dengan nama lengkap Mark Elliot Zuckerberg, yang lahir di Dobbs Ferry, Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS). Ia adalah anak dari Edward dan Karen Zuckerberg, yang bekerja sebagai dokter gigi dan psikiater.
Perkenalannya dengan dunia teknologi dimulai dari ayahnya, yang membelikannya komputer pada usia delapan tahun. Sejak saat itu, ia suka mengutak-atik komputer, serta belajar berbagai program.
Mark mulai bereksperimen membuat program komputer saat dirinya menempuh pendidikan di sekolah menengah. Saat menempuh pendidikan sekolah menengah di Phillips Exeter Academy, Mark dan rekannya, D’Angelo, membuat program Plug-In untuk MP3 player Winamp.
Plug-In adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau e-mail untuk keperluan tertentu. Zuckerberg dan D’Angelo membuat Plug-In untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian membuat playlist-nya sesuai selera mereka.
Mereka mengirimkan program itu ke berbagai perusahaan termasuk ke American Online (AOL) dan Microsoft. Pada tahun terakhimya di Phillips, ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.
Ketika melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi keduanya harus berpisah. D’Angelo masuk Caltech sedangkan Mark masuk Harvard. Walaupun pada akhirnya Mark Zuckerberg di-drop out (DO) dari kampusnya karena berkonsentrasi mengembangkan facebook.
Harvard dan Proses Kelahiran Facebook
Seperti telah disebutkan sebelumnya, cikal bakal Facebook dimulai dari Harvard, di mana Mark menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online. Ide ini muncul, karena Harvard tidak membagikan buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas antar mahasiswa sebagai ajang pertemanan di antara mereka.
Namun, setiap kali ia menawarkan diri membuat direktori itu, Harvard menolaknya, dengan berbagai alasan. Penolakan ini tidak mengikis niat Mark, yang terus berusaha dan akhirnya membuat CourseMatch (www.coursematch.com), yakni sebuah situs memungkinkan teman-teman sekelasnya berkomunikasi satu sama lain.
Suatu malam di tahun keduanya di Harvard, Mark Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke dalam website yang ia buat bernama FaceMash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya yang berasal dari sembilan asrama Harvard terpampang di situ.
Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengunjungnya menentukan mana dari foto-foto ini yang paling “hot”. Pancingannya mengena. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan website tersebut mencatat 450 orang pengunjung, dan sebanyak 22.000 foto dibuka.
Pihak Harvard mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Mark kemudian diperkarakan karena dianggap mencuri data. Ia pun kemudian meminta maaf secara terbuka kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di FaceMash.
Meski demikian, Mark tak menyesali tindakannya, karena ia berpikir bahwa informasi-informasi seperti yang terdapat di FaceMash seharusnya tersedia atau online.
Mark kemudian berusaha untuk menyempurnakan konsep FaceMash menjadi sebuah situs yang menawarkan navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, serta melakukan hal lainnya, seperti berkirim pesan dan lain sebagainya.
Kelahiran Facebook
Usahanya menyempurnakan konsep FaceMash berbuah manis, dengan kelahiran media sosial bernama The Facebook (www.thefacebook.com), yang ia luncurkan pada Februari 2004. Situs ini ia buat bersama rekan-rekannya, yakni Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keempat orang ini kemudian dikenal sebagai co-founder Facebook bersama dengan Mark Zuckerberg.
Meski tergolong media sosial, The Facebook ini masih dalam lingkup Universitas Harvard. Dalam penjelasan di website-nya, disebutkan bahwa The Facebook merupakan media sosial untuk membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan pasangan, keluarga, atau rekan kerja.
Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat The Facebook digandrungi banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya.
Setidaknya 140 aplikasi baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook telah menggunakan minimal satu aplikasi. Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan jejaring sosial lainnya, seperti MySpace. Inilah yang membuat banyak orang tertarik mengunjungi Facebook dan mendaftar menjadi anggotanya.
Dalam sebulan pertama, lebih dari setengah populasi mahasiswa di Harvard terdaftar pada layanan tersebut. Pada bulan Maret 2004, Facebook diperluas ke Stanford, Columbia, dan Yale. Ekspansi ini berlanjut ketika dibuka untuk semua sekolah Ivy League dan wilayah Boston.
Secara bertahap, The Facebook menjangkau sebagian besar universitas di AS dan Kanada. Atas saran seorang pengusaha dan sesama programmer, Sean Parker, pada Juni 2004 Mark memindahkan basis operasinya ke Palo Alto, California.
Perusahaan kemudian menghapus kata 'The' dari namanya setelah membeli nama domain facebook.com. Tahun berikutnya, platform ini tersedia untuk siswa sekolah menengah. Pada Desember 2005, Facebook memiliki 6 juta pengguna dan pada tahun 2006, Facebook dapat diakses oleh masyarakat umum.
Jejaring 6 juta pengguna yang berhasil dihimpun Facebook ini, meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi, pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya.
Setiap harinya ada ratusan juta foto di-upload. Ini menjadikan Facebook sebagai website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial kedua terbesar versi camScore.
Melepas Saham Facebook
Terus bertambahnya pengguna Facebook pada awal-awal pengembangannya, menjadi tambang emas yang menggiurkan. Mark dan rekan-rekannya pun menangkap peluang bisnis yang besar tersebut. Karena itu, ketika jumlah user-nya melebihi satu juta, mereka menggandeng Accel Partners, perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya.
Modal yang ditanamkan adalah US$ 12,7 juta. Ini adalah investasi kedua yang masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) mendapatkan dari pendiri PayPal, Peter Thiel, sebesar US$ 500.000.
Melalui modal tersebut, Mark dan rekan-rekannya kemudian mengganti domain dari www. thefacebook.com menjadi www.facebook.com pada Agustus 2005. Berkat suntikan modal ini pula, jangkauan Facebook bisa terus diperluas, hingga mencapai 5,5 juta pengguna pada Desember 2005.
Aliran Uang Melimpah dari Investor
Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook mengalami kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$ 25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capital Partners. Dana itu digunakan untuk meluncurkan versi mobile-nya.
Pada September 2007 Microsoft melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300 juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54 triliun hingga Rp 90 triliun.
Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007. Transaksi ini menunjukkan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$ 135 triliun).
Setelah itu sejumlah tawaran mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut berinvestasi sekitar US$ 60 juta pada November 2007. Lalu ada juga berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo, Google, dan sebagainya ikut menawar untuk membeli Facebook. Namun, saat itu Mark mengatakan Facebook tak akan dijual.
Melesatnya bisnis Facebook membuat Mark menampuk kekayaan yang luar biasa. Majalah Forbes menyebutkan kekayaan Mark Zackerberg mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun di awal masuknya Facebook ke pasar saham.
Pencapaian tersebut sangat fantastis, terutama karena usia Mark sendiri yang masih sangat muda. Maka wajar jika Mark dinobatkan sebagai The Youngest `Self-made’ Billionaire on the Planet.
Namun, prestasi yang diraih Mark ini tak benar-benar mulus. Sejumlah perkara ia temui sehubungan dengan pengembangan Facebook. Termasuk dari beberapa mahasiswa di Harvard, yang menyebutkan rancangan Facebook sebenarnya tiruan dari ConnectU.
Namun Mark kukuh, bahwa Facebook merupakan hasil karyanya. Meskipun ConnectU kalah dalam persidangan pertama, perusahaan ini mendaftarkan gugatan baru pada Maret 2008.
Kontroversi juga datang dari negara-negara seperti Myanmar, Bhutan, Syria, Arab Saudi, Iran dan sebagainya yang menyebutkan kalau Facebook mempromosikan serangan terhadap otoritas pemerintahannya sehingga akses terhadap Facebook di negara tersebut ditutup.
Di tengah sejumlah kontroversi itu, nama Facebook dan Mark Zuckerberg tetap digandrungi banyak orang. Zuckerberg sendiri di tengah kepopuleran namanya dan jumlah kekayaan yang dimilikinya, tetap tampil low profile.
Ia masih tinggal di apartemen sewaan dan di kamarnya hanya tersedia sebuah meja dan kursi. Kasurnya diletakkan di lantai. Kala datang ke kantornya di Palo Alto, Mark kerap berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Penampilannya tak tampak sebagai seorang billionaire.
Jumlah Kekayaan Mark Zuckerberg
Dalam Biografi Mark Zuckerberg, Forbes mencatatnya sebagai miliarder termuda atas usaha sendiri dan bukan karena warisan, yang pernah tercatat dalam sejarah.
Awal 2009 Mark Zuckerberg mendapat penghargaan Young Global Leaders, di mana pada usia 30 tahun, ia bisa menghasilkan US$ 44 miliar. Keberhasilan pria pendiri Facebook ini, membuatnya nangkring dalam jajaran 10 orang terkaya di di Dunia versi Forbes.
Tidak hanya itu, dalam jajaran tersebut ia juga dinobatkan sebagai orang kaya yang paling muda. Pada 2018, Forbes melaporkan total kekayaan Mark Zuckerberg mencapai sekitar US$ 72,3 miliar atau Rp 1.018 triliun rupiah. Ia pun dinobatkan sebagai anak muda paling kaya di dunia.
Kehidupan Pribadi Mark Zuckerberg
Mengenai kehidupan pribadi Mark Zuckerberg, tidak terlalu banyak terekspos. Ini karena ia sendiri bersikap low profile dan tidak suka memamerkan harta kekayaannya, serta kehidupan pribadinya.
Mark Zuckerberg memiliki kekasih bernama Priscilla Chan. Keduanya menikah pada 19 Mei 2012, sehari setelah Facebook resmi melepas saham ke publik (initial public offering/IPO) di Nasdaq.
Keduanya sangat pandai menjaga rahasia, padahal pernikahannya sudah direncakan beberapa bulan sebelumnya. Selama menjalin hubungan dengan Mark, sosok Priscilla tidak banyak diekspos oleh media massa. Sikap Mark yang sangat menjaga privasi, menjadi salah satu alasannya.
Pada 2015, pasangan ini dikaruniai anak yang diberi nama Maxima Zuckerberg. Kehidupan rumah tangga Mark dan Priscilla semakin lengkap, dengan kehadiran anak kedua pada Agustus 2017, yang diberi nama August Chan Zuckerberg.