Profil Jack Ma, Mantan Guru Bahasa Inggris yang Jadi Miliarder

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Ilustrasi, Jack Ma selaku pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group.
Penulis: Fathnur Rohman
Editor: Agung
18/5/2022, 16.14 WIB

Hampir semua orang sukses di dunia pernah mengalami masa sulit di dalam hidupnya. Salah satunya adalah Jack Ma, seorang pebisnis asal Tiongkok yang menjadi pendiri Alibaba Grup. 

Sebelum menjadi pebisnis sukses, profil Jack Ma hanyalah mantan guru bahasa Inggris. Dia pun dibesarkan dalam keluarga yang tidak berkecukupan.

Meski menjalani hidup yang sulit, pada akhirnya Jack Ma berhasil meraih kesuksesan. Ini ditandai dengan keberadaan Alibaba.com, sebagai salah satu bisnis e-commerce terbesar di dunia.

Bagaimana pria asal Tiongkok ini menuai sukses? Berikut rangkuman profil Jack Ma yang perlu diketahui.

Latar Belakang Jack Ma

Jack Ma di Palembang (ANTARA FOTO/INASGOC/Zabur Karuru)

 

Proses yang panjang dan jatuh bangun harus dilalui oleh Jack Ma sebelum meraih kesuksesan seperti sekarang. Berkat ketekunan serta kerja kerasnya, Jack Ma berhasil melewati masa sulit tersebut.

Saat ini profil Jack Ma dikenal sebagai seorang miliarder yang sukses. Menurut Forbes, Jack Ma menempati urutan ke-5 dalam daftar orang terkaya di Tiongkok.

Jack Ma dilahirkan di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok pada tanggal 15 Oktober 1964. Ia dibesarkan dalam keluarga yang kurang mampu dan sederhana di Hangzhou. Jack Ma memiliki nama asli yaitu Ma Yun.

Jack Ma diketahui mulai belajar bahasa Inggris saat usianya masih sangat muda. Pada usia 9 tahun, Jack Ma menempuh jarak 27 kilometer dengan sepedanya untuk memandu turis agar bisa berlatih bahasa Inggris. Ketika itu, tepatnya sekitar tahun 1980-an, Tiongkok mulai membuka diri dan berinteraksi dengan dunia luar.

Dalam ranah pendidikan, Jack Ma sudah mengalami situasi yang begitu sulit. Meski di usia remaja Jack Ma pernah bekerja sebagai pemandu turis asing agar bisa berbahasa Inggris, nyatanya ia memiliki kelemahan begitu besar pada bidang matematika. Hal ini juga yang membuatnya gagal dua kali dalam ujian masuk Universitas Guru Hangzhou.

Meski sudah ditolak, Jack Ma tidak begitu saja menyerah. Pada percobaan ketiga, ia berhasil lulus dan masuk di jurusan bahasa Inggris di Universitas Guru Hangzhou.

Sebenarnya, Jack Ma ingin sekali masuk ke Sekolah Bisnis Harvard . Namun, setelah 10 kali mendaftar hasilnya selalu ditolak.

Dikutip dari Britannica, Jack Ma berhasil lulus dan mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 1998. Usai menyelesaikan studinya, Jack Ma kemudian mencoba melamar berbagai pekerjaan yang ia bisa.

Dilansir dari Jagranjosh.com, perjalanan karier Jack Ma tidaklah mudah. Dia pernah melamar 30 pekerjaan berbeda, tetapi selalu berujung penolakan. 

Salah satu kisah menarik dari profil Jack Ma adalah, ternyata dia pernah mencoba melamar ke KFC di Tiongkok. Saat itu, Jack Ma pergi ke KFC dengan 24 orang lainnya untuk melamar. Hasilnya semua kandidat itu lolos menjadi karyawan kecuali dirinya.

Hasil yang kurang memuaskan saat ia melamar pekerjaan, mendorongnya untuk menjadi guru bahasa Inggris. Ini karena Jack Ma memang sangat fasih dalam bahasa Inggris.

Bila mengingat kembali ke belakang, berkat interaksinya dengan turis asing di usia remaja, Jack Ma memiliki pandangan hidup yang tidak seperti kebanyakan warga Tiongkok pada umumnya. Dia lebih berpikir global dan terbuka.

Selain itu, julukan "Jack" diberikan kepadanya oleh seorang turis yang berteman dengannya.

Profil Jack Ma sebagai Pebisnis dan Pendiri Alibaba Grup

JACK MA (Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.)

Menurut laporan Bloomberg, Jack Ma adalah pendiri Alibaba Group, sebuah perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Perusahaan ini diperkiraan memiliki pendapatan sebesar US$ 105 miliar hingga Maret 2021.

Perusahaan yang berbasis di Hangzhou tersebut menjalankan berbagai model bisnis daring. Sebut saja seperti situs belanja online Taobao.com.

Berdasarkan beberapa sumber yang menjelaskan soal profil Jack Ma, disebutkan bahwa masa sulit pria asal Tiongkok itu mulai berbuah saat dia mengenal internet pada tahun 1995. Saat masa itu juga Jack Ma mulai merintis perusahaannya sendiri yaitu Hangzhou Haibo Translation Agency. Fokus perusahaan ini untuk menyediakan terjemahan dan interpretasi bahasa Inggris.

Fakta menarik lainnya tentang Jack Ma, ternyata ia sama sekali tidak memiliki pengalaman di bidang komputer atau pengkodean. Meski begitu, dia mulai jatuh cinta dengan internet ketika dia  untuk pertama kalinya berkunjung ke Amerika Serikat (AS).

Sekitar tahun 1995, Jack Ma bersama teman-temannya pergi ke AS. Selama di sana, ada satu hal yang menjadi perhatian dari Jack Ma. Dia menemukan informasi terkait bir dari beberapa negara kecuali negara asalnya.

Selain itu, hal lain yang membuat Jack Ma terkejut adalah saat dirinya sama sekali tidak menemukan satu informasi umum tentang Tiongkok di Internet. Berawal dari kejadian ini, sekembalinya dari AS Jack Ma dan teman-temannya berinisiatif untuk membuat China Pages.

China Pages sendiri merupakan salah satu situs bisnis pertama di Tiongkok. Alasan Jack Ma membuat website tersebut karena adanya peluang bisnis yang besar di internet.

Dua tahun kemudian, Jack Ma dikabarkan keluar dari perusahaan itu. Beberapa sumber menyebutkan, kalau pada masa tersebut terdapat situs pesaing yang begitu kuat dari perusahaan komunikasi Hangzhou Telecom.

Mengutip dari Inc.com, walaupun dua bisnis pertamanya gagal, Jack Ma tetap percaya diri membuat usaha di internet. Dia kemudian mengumpulkan 17 temannya untuk merintis sebuah pasar online yang dia sebut "Alibaba." Situs tersebut memungkinkan eksportir untuk memposting daftar produk yang dapat dibeli pelanggan secara langsung.

Perjalanan Alibaba yang didirikan oleh Jack Ma lambat laun menunjukan progres yang luar biasa. Misalnya, pada tahun 2005, perusahaan teknologi Yahoo mulai menginvestasikan dana sebesar US$ 1 miliar di Alibaba dengan imbalan sekitar 40% saham di perusahaan tersebut.

Hal itu tentunya sangat menguntungkan bagi Alibaba, yang pada saat itu juga perusahaan tersebut sedang mencoba untuk mengalahkan dominasi eBay di Tiongkok.

Seiring berjalannya waktu, Alibaba Grup menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Berdasarkan laporan Forbes, IPO Alibaba pada tahun 2014 di New York Changes mencatat rekor sebagai penawaran saham publik terbesar di dunia, yang berhasil mengumpulkan sekitar US$ 25 miliar.

Pada September 2019, Jack Ma mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif Alibaba dan digantikan oleh CEO Yong Zhang, juga dikenal sebagai Daniel Zhang. Meski demikian, Jack Ma tetap dikenang sebagai pebisnis sukses yang berhasil membawa Alibaba menjadi bisnis e-commerce terbesar di dunia.

Profil Jack Ma sebagai pebisnis sukses bisa dijadikan contoh yang baik bagi generasi muda di seluruh dunia. Sebab, meski banyak mengalami kendala Jack Ma tetap menuai sukses dengan bekerja keras, konsisten, dan punya semangat juang tinggi.