Daniel juga menjadi partner di konsultan PR Kennedy, Voice & Berliner, kemudian anggota Forbes Business Council, hingga advokat di komunitas start-up Eropa Utara, Tech Nordic Advocates. Sejak 2018 lalu, ia juga mengembangkan sebuah acara bernama Disrupto, yang bertujuan untuk mendorong ekosistem startup dan teknologi digital di Indonesia. 

Michael Budi Wirjatmo

Adik Daniel, Michael Budi Wirjatmo lahir di Jakarta pada 1972. Ia sudah mengenyam ilmu programming di Grone Institute, Jerman sejak 1996. Berbeda dengan saudaranya yang berkarir di industri kreatif, Michel mengabdikan dirinya sebagai seorang pengembang desain perangkat lunak edukasi di Surya Institute dan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Surya Institute merupakan yayasan pendidikan besutan guru besar fisika Universitas Satya Wacana dan pendiri Surya University, Yohanes Surya. Michael bekerja di institusi Yohanes Surya selama sembilan tahun, dari 2009 hingga 2018. Setelah itu, ia menjabat sebagai Direktur Utama WIR Group dari 2019 hingga sekarang.

Philip Cahyono

Adik termuda dari Daniel dan Michael, Philip Cahyono, menjabat sebagai komisaris WIR Group. Philip lahir di Surabaya pada 1977 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Dr. Soetomo, Surabaya pada 1999. Ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Internasional Harvest, Tangerang. Ia kemudian memperoleh gelar Master of Arts in Christian Leadership pada 2001.

Kiprah karir Philip dimulai sebagai seorang komisaris di Bank Perkreditan Rakyat alias BPR Surya Katialo yang terletak di Solok, Sumatera Barat. Peran ini ia emban dari 2008 hingga 2010, untuk kemudian menjadi chief controlling officer di WIR Group selama 11 tahun, dari 2010 hingga 2021. Jabatannya pun meningkat menjadi komisaris perusahaan pada 2021.

Jeffrey Budiman

Sosok co-founder keempat adalah Jeffrey Budiman, lelaki kelahiran Jakarta pada 1980 yang kini menjabat sebagai direktur WIR Group. Pendidikan tinggi Jeffrey dimulai dari perolehan gelar diploma di bidang Multimedia Arts dari LASALLE College of the Arts, Singapura  pada 2001. Ia lalu melancong ke Inggris untuk melanjutkan pendidikan sarjana di bidang yang sama di Birmingham City University dan memperoleh gelar sarjana pada 2002. Setahun berselang, ia memperoleh gelar Master of Arts di universitas dan bidang yang sama.

Sama seperti Daniel, karier awal Jeffrey dimulai di bidang kreatif. Dari laman LinkedIn Daniel, tercatat ia pernah menjadi managing director sebuah konsultan strategic branding selama lima tahun, dari 2004 hingga 2009. Daniel pun masuk ke gurita bisnis WIR Group, melalui anak perusahaan bernama DM ID Group. Di sini, Daniel memegang posisi vice president director dari 2009 hingga 2012. 

Setelah itu, Daniel bekerja di perusahaan branding milik WIR Group, Spacesym, sebagai direktur dari 2012 hingga 2013 yang kini telah berganti nama menjadi Redspace. Karirnya makin meningkat hingga berhasil menjabat sebagai Chief Technology Officer salah satu anak perusahaan WIR Group, AR & Co, selama 10 tahun dari 2012 hingga 2022. 

Meski kerap dipercaya memegang posisi di berbagai anak usaha WIR Group, Jeffrey juga memegang posisi penting di perusahaan induk sejak 2009. Ia pernah menjadi chief technology officer, chief operating officer, dan chief innovation officer WIR Group. 

Senja Lazuardy

Terakhir, ada nama Senja Lazuardy yang kini menjadi direktur WIR Group, lahir di Jakarta pada 1983. Ia adalah alumnus Universitas Al-Azhar Indonesia jurusan Teknologi Informasi dan lulus pada 2006. Setelah lulus, dia bekerja sebagai konsultan di Kimia Farma hingga 2007, administrator sistem Linux di Altelindo Karya Mandiri hingga 2008, dan senior programmer di DM ID Holland Jakarta hingga 2009.

Pada 2008, barulah Senja masuk ke lingkup bisnis WIR Group dengan menjadi co-founder AR&Co. Setelah enam tahun, barulah namanya tercatat sebagai direktur WIR Group di bidang IT. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora