Kena Banjir dan Longsor, Ini Sejarah Tambang Freeport di Papua

Arief Kamaludin | Katadata
Freeport Indonesia
13/2/2023, 14.23 WIB

Investasi FCX ke Indonesia berkaitan dengan penemuan Ertsberg di Mimika, Papua, pada 1936 oleh Antonie Hendrikus Colijn, Frits Julius Wissel, dan Jean-Jacques Dozy. Mereka adalah orang Belanda dan Dozy yang melakukan ekspedisi ke Gunung Bijih tersebut.

Ekspedisi Colijn, Wissel, dan Dozy menginspirasi FCX agar melakukan hal serupa untuk menemukan Ertsberg pada 1963. Geolog Amerika Serikat Forbes Wilson dan Del Flint memimpin ekspedisi yang kemudian menemukan cadangan tembaga raksasa.

Setelah mengamankan kontrak karya, Freeport Indonesia baru memulai penambangan dan pengolahan bijih pada 1972. Perusahaan mengelola tambang Grasberg, yang merupakan salah satu deposit emas dan tembaga terbesar di dunia.

Freeport ( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Tambang Grasberg

Freeport mulai menemukan cadangan di tambang Grasberg pada 1988. Menurut catatan FCX, perusahaan memproduksi 33 miliar pon tembaga dan 53 miliar ons emas antara 1990 dan 2019.

Untuk mengembangkan tambang Grasberg pada 2004, perusahaan menginvestasikan US$ 9 miliar. Freeport akan menambah US$ 20 miliar lagi hingga 2041.

Pada 2018, pemerintah mengakuisisi 51,24% saham Freeport Indonesia. Ini menjadi syarat bagi Freeport Indonesia untuk memperoleh izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang memperpanjang bisnisnya hingga 2041.

Pemerintah menguasai saham itu melalui Mining Industry Indonesia (MIND ID). Ini merupakan perusahaan induk untuk perusahaan-perusahaan pelat merah di industri pertambangan.

Halaman:
Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman