Profil Kereta Bandara Kualanamu, Jalurnya Diperpanjang Hingga Binjai

ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc.
Kereta api bandara Railink melintas di jalur layang di Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara, Minggu (29/3/2020).
18/5/2023, 08.00 WIB

Pemerintah berencana untuk memperpanjang jalur Kereta Api (KA) Bandar Udara Kualanamu hingga ke Stasiun Binjai di Binjai, Sumatera Utara, pada Desember 2023. Kereta api ini merupakan proyek percontohan yang telah beroperasi sejak 2013.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan perpanjangan jalur tersebut akan menambah panjang jalur KA Bandara Kualanamu sebanyak 23 kilometer (km). Total jalurnya akan mencapai lebih dari 50 km.

Harapannya, perpanjangan jalur akan memangkas waktu tunggu antarkereta atau headway menjadi 15 menit. Dari situs reservasi tiket resmi, kereta api tersebut berangkat dari Stasiun Medan ke Stasiun Kualanamu setiap antara satu dan dua jam.

“Kami ingin memberikan kesempatan saudara kita yang di Binjai bisa langsung ke bandara menggunakan kereta,” kata Budi dalam siaran pers pada Rabu (17/5).

Ilustrasi KA Bandara Kualanamu. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.)

Profil Kereta Api Bandara Kualanamu

Kereta api ini telah beroperasi sejak 2013 untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Medan di Kota Medan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Operasional perdananya jatuh pada Juli 2013, bertepatan dengan aktifnya bandara terbesar ketiga di Indonesia tersebut. 

Situs pengelola kereta pelat merah tersebut, PT Railink menulis, KA Bandara Kualanamu saat ini melayani 24 perjalanan setiap hari dengan kapasitas hingga lebih dari 8 ribu penumpang secara keseluruhan. Kereta api tersebut menempuh jarak 27,4 km antara Stasiun Medan dan Stasiun Kualanamu antara 24 hingga 32 menit.

Berdasarkan data dari peta Google Maps, jarak tempuh untuk perjalanan dengan mobil bisa berkisar antara 37 dan 40 km dari daerah Stasiun Medan ke bandara dengan kode KNO itu. Dengan demikian, waktu tempuhnya lebih lama, yaitu antara 56 hingga 58 menit.

“Pengalaman pelancong udara dalam menggunakan layanan Kereta Bandara sebagai moda transportasi di Medan diharapkan dapat mendorong semangat bersama untuk memanfaatkan moda transportasi umum yang cepat, bisa diandalkan, aman, dan nyaman,” tulis Railink .

Fasilitas KA Bandara Kualanamu meliputi toilet, televisi LED, kursi yang bisa diatur (reclining), dan layanan WiFi. Kereta api ini kemudian menjadi proyek percontohan untuk kereta bandara di provinsi-provinsi lainnya.

Pada 2019, Railink meluncurkan KA Bandara Soekarno-Hatta yang hingga kini melayani perjalanan antara Stasiun Manggarai di Jakarta Pusat dan bandara di Tangerang, Banten.

Pada 2022, Railink meluncurkan KA Bandara Yogyakarta yang melayani rute antara Stasiun Yogyakarta di tengah kota dan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Di balik proyek-proyek kereta bandara ini terdapat Railink. Perusahaan ini patungan dua perusahaan pelat merah, yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pengelola bandara  PT Angkasa Pura (AP) II. KAI menguasai 60% dari saham perusahaan yang berdiri pada 2006 ini dan AP II menguasai sisanya.

Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman