Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memecat Suella Braverman dari jabatan Menteri Dalam Negeri. Pemecatan ini merupakan reaksi atas opini Braverman di media yang mengatakan bahwa kepolisian menerapkan standar ganda dalam menangani demonstran sayap kanan dan massa aksi Pro-Palestina di Inggris.
Ia menuding polisi "bermain favorit" dengan membiarkan massa Pro-Palestina tetap berlangsung di London pada Hari Gencatan Senjata. Dalam sebuah opini yang dimuat di surat kabar Times tersebut, Suella menyebutkan demonstrasi yang dilakukan para aktivis adalah "pawai kebencian".
Braverman dikenal sebagai salah satu tokoh sayap kanan, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Liz Truss.
Berikut ini profil Suella Braverman, mulai dari pendidikannya, serta perjalanan kariernya hingga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
Masa Kecil dan Pendidikan Suella Braverman
Terlahir dengan nama Sue-Ellen Cassiana Fernandes di Harrow pada 3 April 1980, Suella memiliki darah Kenya dan Mauritius. Kedua orang tuanya berimigrasi ke Inggris pada pertengahan 1960-an dari India.
Ia dibesarkan di Wembley, bersekolah di Heathfield School di Pinner dan melanjutkan pendidikan tinggi di bidang hukum, di Queens College, Cambridge. Saat berkuliah, ia juga aktif di Asosiasi Konservatif Universitas Cambridge, bahkan sempat menduduki posisi ketua.
Suella kemudian menghabiskan dua tahun belajar di Perancis dan mendapatkan gelar master dalam bidang hukum Eropa dan Perancis di Universitas Pantheon-Sorbonne.
Ia kemudian melanjutkan ke Middle Temple pada 2005, dengan spesialisasi dalam litigasi komersial, hukum imigrasi dan perencanaan.
Di tahun yang sama Suella ikut serta dalam pemilihan anggota parlemen dari Leicester East, dan kalah dari Keith Vaz dari Partai Buruh. Ia kembali gagal di Bexhill dan Battle lima tahun kemudian, sebelum akhirnya memenangkan kursi di Fareham, Hampshire, pada 2015.
Karier Suella Braverman di Pemerintahan
Dari tahun 2015 hingga 2017, ia bertugas di serangkaian komite terpilih di parlemen yang mendukung pendidikan dan literasi keuangan sambil berkampanye untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang kelak disebut Brexit.
Setelah referendum Brexit, ia menjadi ketua kelompok riset di Partai Konservatif. Lalu, perombakan pada Januari 2018 membuatnya menjadi wakil menteri luar negeri.
Posisi ini hanya sbeentar ia emban, karena pada November 2018 ia mengundurkan diri sebagai protes terhadap rancangan kesepakatan Brexit yang disusun Perdana Menteri Inggris saat itu, yakni Theresa May. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Rael Braverman, seorang eksekutif di Mercedes-Benz.
Setelah perombakan lainnya pada Februari 2020, ia menggantikan Geoffrey Cox sebagai Jaksa Agung, dan menjabat hingga Maret 2021 sebelum mengambil cuti hamil.
Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri oleh Liz Truss, yang kemudian diteruskan saat kepemimpinan Rishi Sunak, hingga diberhentikan pada 13 November 2023.