Alvina Dharmawangsa, Dirut Perempuan Pertama Kaltim Nusa Etika

Dok. Pribadi
Alvina Dharmawangsa menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi puncak di PT Kaltim Nusa Etika, anak usaha PT Pupuk Kaltim
Penulis: Hari Widowati
21/4/2024, 13.52 WIB

Alvina Elysia Dharmawangsa (39) adalah sosok Kartini modern. Ia ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Kaltim Nusa Etika (KNE), salah satu anak usaha PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kalim) sejak 22 Juli lalu.

Vina, sapaan akrab Alvina Dharmawangsa, menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi puncak di KNE. Ia mengawali kariernya pada 2008 sebagai staf Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim setelah meraih gelar sarjana dari jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Semarang.

“Di awal karier, saya banyak belajar hal-hal teknis maupun teamwork dan saya memiliki kebanggaan tersendiri sebagai ‘orang pabrik’,” ujar perempuan kelahiran 4 Februari 1985 ini.

Satu dekade setelah bekerja di Pupuk Kaltim, ia mendapatkan kesempatan untuk mengasah kompetensi dan wawasan di bidang manajemen. “Saya seperti mendapatkan helicopter view yang lebih luas terkait dengan pengelolaan korporasi maupun sumber daya manusia (SDM). Saya belajar banyak hal yang pada akhirnya menjadi bekal pengalaman dan pengetahuan ketika akhirnya saya ditugaskan sebagai Direktur Utama KNE hingga saat ini,” kata Vina.

Vina menyadari meniti karier di industri yang didominasi laki-laki bukan perkara yang mudah. Namun berkat ketekunan, kerja keras, dan disiplin, Vina membuktikan bahwa perempuan bisa bersinar di manapun ia ditempatkan.

Ia menyebut teamwork dan kerja sama yang solid menjadi kunci utama dalam meniti kariernya. Semangat serupa juga selalu dibagikan Vina kepada timnya.

Menurutnya, tugas seorang pemimpin adalah pemimpin lain yang lebih baik. "Saya juga selalu menekankan kepada seluruh karyawan bahwa setiap individu merupakan bagian penting dari keluarga besar di dalam perusahaan, sehingga setiap orang memiliki peran dan tugas masing-masing yang turut mendorong kesuksesan perusahaan sebagai tujuan bersama,” ujar perempuan yang menuntaskan S2 dari School of Business and Management Institut Teknologi Bandung ini.

Gender Bukan Batasan untuk Berkarya

Sebagai perempuan yang meniti karier dari industri pupuk dan berkembang ke bidang SDM, Vina tidak pernah merasa gender menjadi batasan untuk berkarya. Selama bekerja di Pupuk Kaltim, Vina bersyukur karena perusahaan selalu memberikan kesempatan yang luas kepada karyawan tanpa membedakan gender.

Bahkan, ketika menjadi Process Engineer di Pupuk Kaltim, Vina diberikan kesempatan memimpin tim untuk pekerjaan Turn Around yang didominasi oleh laki-laki.

Tugas baru sebagai direktur utama di KNE membentuk dan mengasah kemampuan kepemimpinan Vina menjadi lebih baik. Namun, tidak sekalipun Vina menganggap bahwa gender menjadi penentu gaya kepemimpinan seseorang.

“Meskipun ada pandangan stereotipe bahwa perempuan lebih emosional dan laki-laki lebih logis sehingga mempengaruhi cara memimpin, sebenarnya tidak ada pengaruh signifikan dari gender terhadap gaya kepemimpinan," tuturnya.

Ia menilai gaya kepemimpinan lebih dipengaruhi oleh kepribadian dan kemampuan seseorang. "Seorang pemimpin yang baik harus mau untuk terus belajar, mengembangkan diri serta mampu menciptakan situasi kerja yang kondusif dan inklusif,” ujarnya.

Sosok Vina sebagai Kartini modern yang sukses berkarier di industri pupuk menjadi inspirasi bagi banyak perempuan. Meski begitu, Vina tetap berusaha menyeimbangkan perannya di dunia kerja dengan peran sebagai ibu untuk kedua anaknya.

Menurutnya, kedua peran ini bisa dijalankan dengan prinsip yang serupa, yakni membimbing setiap anggotanya untuk menjadi lebih baik dan meraih kesuksesan bersama. Di sela-sela kesibukannya sebagai dirut KNE, perempuan yang memiliki hobi bermain golf ini sebisa mungkin membagi waktunya bersama keluarga.

“Memiliki karier bukan berarti saya akan meninggalkan peran saya sebagai ibu di dalam keluarga. Saya berusaha membangun komunikasi dengan menjadi pendengar, penasihat atau bahkan teman untuk anak-anak saya,” lanjutnya.

Seturut dengan semangat Kartini, Vina pun ingin berbagi inspirasi kepada banyak perempuan berkarier. Perempuan Indonesia kini menikmati manisnya hasil perjuangan Kartini. Oleh karena itu, setiap perempuan harus dapat menjadi diri sendiri, menggali potensi diri, mewujudkan impian dan cita-citanya.

Vina berprinsip perempuan yang berkarier harus selalu percaya diri mampu untuk menjalankan berbagai peran di dunia kerja maupun keluarga. Ia berpesan agar perempuan Indonesia melakukan yang terbaik, mengembangkan diri untuk menggapai mimpi dan cita-cita, serta tidak lupa menjalani kehidupan yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan hebat. Do what you want to do, be who you want to be. This is your life, live it,” ujarnya.