Rp 1,2 Triliun Modal Asing Lari dari Pasar Saham, IHSG Rontok 3,14%

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
IHSG Kamis (16/4) anjlok 3,14% ke level 4.480,6 tertekan kaburnya dana asing hingga Rp 1,2 triliun.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
16/4/2020, 16.42 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 3,14% menyentuh level 4.480,6 pada penutupan perdagangan Kamis (16/4). Modal asing yang kabur dari pasar saham domestik pun bertambah menjadi Rp 1,2 triliun, setelah pada akhir sesi I tercatat mencapai Rp 578 miliar.

Sama seperti pada akhir sesi I, saham dua bank kakap Tanah Air yakni Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA), menjadi sasaran jual investor asing. Beberapa saham berkapitalisasi besar lainnya juga ramai dijual asing, namun dengan nilai yang jauh lebih rendah.

Adapun saham BBRI dijual investor asing dengan nilai bersih Rp 464,7 miliar. Harga saham bank pelat merah ini ini pun anjlok 5,43% menjadi Rp 2.610 per saham. Sedangkan saham BBCA dijual investor asing Rp 318,2 miliar. Harga saham bank swasta terbesar di Indonesia ini pun rontok 4,47% menjadi Rp 26.200 per saham.

Beberapa saham lainnya juga dilepas investor asing yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 67,59 miliar. Harga saham ini pun turun 3,54% menjadi Rp 3.000 per saham. Kemudian saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan net sell Rp 48,9 miliar, serta PT Astra International Tbk (ASII) Rp 39,1 miliar.

(Baca: Sentimen Negatif Buat Dana Asing Kabur Rp 578 M, IHSG Sesi I Anjlok 3%)

Pada hari ini, 6,71 miliar unit saham diperdagangkan investor dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,54 triliun. Sebanyak 308 saham nilainya turun, 100 saham naik, dan 126 lainnya stagnan.

Sektor konsumer menjadi sektor yang paling jeblok, turun hingga 3,96%. Saham UNVR yang turun 3,54% menjadi Rp 6.650 per saham memimpin koreksi sektor ini bersama saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang turun 5,37% menjadi Rp 1.145 per saham.

Saham lainnya yaitu PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) turun 3,11% menjadi Rp 1.560 per saham, sedangkan saham kompetitornya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) anjlok hingga 6,56% menjadi Rp 44.475 per saham.

Namun, IHSG tidak sendirian. Beberapa bursa saham di kawasan Asia juga terkoreksi. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,33%, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,58%. Sedangkan indeks Straits Times Singapura dan Shanghai Composite di Tiongkok bergerak di zona hijau dengan masing-masing naik 0,31% dan 0,41%.

(Baca: Mandiri Sekuritas Percepat Pembukaan Rekening Efek Menjadi 10 Menit)

Rentetan Sentimen Negatif yang Membayangi Laju Indeks

Adapun sentimen yang menekan kinerja indeks dalam negeri hari ini berasal perekonomian AS yang tertekan pandemi corona. Penjualan retail di AS turun hingga 8,7%, penurunan ini merupakan yang terdalam selama 28 tahun terakhir, atau sejak 1992.

Tidak hanya terkait data ekonomi AS saja, keputusan Presiden AS Donald Trump menghentikan dana bagi organisasi kesehatan dunia (WHO) menuai kecaman dunia internasional. Mereka mengkritik keputusan Trump ketika seharusnya semua pihak saling membantu di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Di luar itu, harga minyak dunia bergerak jatuh lebih dari 6% pada perdagangan hari ini (16/4). Harganya diperkirakan masih akan tertekan karena penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi global imbas pandemi corona.

Melambatnya perekonomian membuat permintaan minyak terus menurun. International Energy Agency (IEA) mengatakan, permintaan kurang dari 29 juta barel per hari atau terendah sejak 1995. Di satu sisi, "stok minyak mentah di AS (justru) melonjak 19 juta barel pada pekan lalu," demikian dikutip Reuters, Kamis (16/4).

(Baca: Tawarkan Bunga Menarik, Obligasi Global RI Diserbu Investor AS)

Reporter: Ihya Ulum Aldin