Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan terakhir di pekan ini, Kamis (9/4) diprediksi melanjutkan koreksinya pada perdagangan sebelumnya dimana indeks anjlok 3,17% ke level level 4.626,69.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai kinerja IHSG hari ini dipengaruhi oleh kinerja emiten yang diperkirakan akan memburuk pada triwulan II tahun ini akibat pandemi corona. "Sejauh belum ada perkembangan positif terkait penanganan Covid-19 di Indonesia," ujarnya melalui risetnya hari ini.
Dia memprediksi IHSG akan bergerak turun dengan area support di antara level 4.547 hingga 4.468. Sementara, level resistance berada pada rentang 4.860 hingga 4.743.
Dennies memberikan beberapa rekomendasi saham untuk bisa dipantau oleh investor pada perdagangan hari ini, di antaranya:
- BBCA, Bank Central Asia;
- MEDC, Medco Energi Internasional;
- ASII, Astra International;
- BBRI, Bank Rakyat Indonesia.
(Baca: Harga Saham Unggulan Terus Anjlok, IHSG Ditutup Turun 3,2%)
Senada, analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan IHSG bergerak bervariasi dengan kecenderungan turun dalam rentang level 4.500 hingga 4.720.
William memberikan beberapa rekomendasi saham untuk investor pada perdagangan hari ini, di antaranya:
- GGRM, Gudang Garam;
- KAEF, Kimia Farma;
- WIKA, Wijaya Karya;
- WSKT, Waskita Karya.
Senada, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi IHSG hari ini turun. "Mengindikasikan adanya koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," katanya.
(Baca: Minat IPO Tak Surut Meski Pasar Saham Anjlok Dihantam Pandemi Corona)
Berdasarkan analisis teknikal, area support pertama maupun kedua IHSG hari ini memiliki rentang pada level 4.529 dan 4.397. Sementara itu, area resistance pertama maupun kedua memiliki rentang pada 4.697 hingga 4.883.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain:
- BBRI, Bank Rakyat Indonesia;
- ICBP, Indofood CBP Sukses Makmur;
- INCO, Vale Indonesia;
- INDF, Indofood Sukses Makmur;
- INTP, Indocement Tunggal Prakarsa;
- JPFA, Japfa Comfeed Indonesia.
(Baca: Modal Asing Kabur Rp 15 T dari Bursa, Saham-saham Berikut Jadi Korban)