Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (31/3). Pelemahan IHSG dipengaruhi dari internal dalam negeri, yakni sentimen kebijakan karantina wilayah oleh pemerintah.
"Dari dalam negeri, investor akan menanti hasil keputusan pemerintah perihal pembatasan wilayah guna mencegah penyebaran pandemi," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam risetnya.
Secara teknikal, Lanjar memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih penuh dengan tekanan. Laju pergerakan IHSG menurutnya, bergerak di rentang support 4.330 dan resistance 4.590.
Terkait saham-saham yang masih dapat dicermati oleh investor hari ini, Lanjar merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Selain itu, Lanjar juga merekomendasikan saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Rencana karantina wilayah juga dipandang analis Panin Sekuritas William Hartanto, akan memberikan tekanan pada IHSG hari ini. Bahkan, ia menyebut, rencana tersebut sejatinya sudah memberikan tekanan pada IHSG sejak perdagangan Senin (30/3), selain aksi profit taking investor.
(Baca: Perdagangan Saham Hari Ini Tutup Lebih Cepat, IHSG Anjlok 2,88%)
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak mix cenderung melemah dalam rentang 4.265 sampai dengan 4.600," katanya.
Beberapa saham yang ia rekomendasikan dapat dicermati investor untuk perdagangan hari ini antara lain, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Pelemahan IHSG juga diprediksi oleh analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan. Ia menilai, IHSG akan bergerak melemah dengan rentang support di level 4.179 hingga 4.306. Sementara, rentang resistance IHSG ia prediksi berada di level 4.534 hingga 4.653.
"Investor akan mencermati beberapa data perekonomian, baik dari luar maupun dalam negeri. Kekhawatiran akibat corona masih akan membayangi pergerakan," katanya.
Karena kondisi market yang masih sangat volatil dan masih ada potensi pelemahan, Artha Sekuritas tidak memberikan rekomendasi beli. Meski demikian, salah satu saham yang bisa dipantau investor adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
(Baca: IHSG Anjlok 5%, Perdagangan Saham Dibekukan 30 Menit untuk Keenam Kali)