Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan, Kamis (12/3), turun 5,01% di level 4.895 tepat pada pukul 15.33 WIB. Perdagangan saham dihentikan selama 30 menit sehingga berakhir sebelum waktu penutupan resmi pukul 16.00 WIB.
Ini sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia pada pekan ini. Sesuai ketentuan, perdagangan saham akan dihentikan sementara selama 30 menit atau trading halt jika IHSG turun lebih dari 5%.
Dengan demikian, indeks saat ini menjadi level penutupan dan perdagangan baru akan dibuka kembali besok.
"Halt selama 30 menit. Karena (halt) di pukul 15.33 WIB, sehingga hari ini jadi harga penutupan. Sekarang sudah selesai," kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi di Padang, Sumatera Barat hari ini.
(Baca: Investor Asing Ramai Jual Saham, IHSG Sesi I Ditutup Turun 2,49%)
Sebelum mengeluarkan ketentuan baru, BEI hanya mengatur trading halt jika IHSG turun 10% dan 15% saja, seperti dalam Surat Keputusan Direksi BEI Kep-00366/BEI/05-2012. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa jika IHSG turun lebih 10% dalam sehari, maka trading halt akan diberlakukan selama 30 menit.
Jika setelah dihentikan sementara namun IHSG masih terus turun hingga lebih dari 15%, maka diberlakukan trading suspend atau penghentian perdagangan sampai akhir sesi atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK.
Dengan adanya tambahan peraturan terkait trading halt tersebut, maka kini terdapat tiga kondisi yang menyebabkan Bursa menghentikan sementara perdagangan di pasar modal dalam negeri.
Pada hari ini, total volume yang diperdagangkan mencapai 5,021 miliar unit saham dengan nilai transaksi 5,21 triliun, dan frekuensi sebanyak 415 ribu kali. Tercatat hanya 39 saham yang berhasil naik, sedangkan 398 saham berakhir turun.
(Baca: Berkat Perhitungan Market Opening, Saham WIKA Lolos Auto Reject)
Asing tercatat melakukan jual bersih di pasar reguler sebesar Rp 346,51 miliar, sedangkan di seluruh pasar sebesar Rp 281,16 miliar.
Seluruh sektor indeks anjlok dengan penurunan paling tajam pada saham-saham di sektor industri dasar mencapai lebih dari 8%. Saham-saham berkapitalisasi besar juga rontok pada perdagangan hari ini lantaran dilepas asing.
Asing melepas saham PT Bank Central Asia Tbk mencapai Rp 203,93 miliar. Harga saham berkode BBCA ini pun turun 4,96% ke Rp 27.800. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dilepas asing Rp 84,22 miliar. Akibatnya, harga saham BBRI juga anjlok 7,67% menjadi Rp 3.610.
Lalu saham PT Unilever Indonesia Tbk dilepas Rp 23,36 miliar sehingga harga sahamnya turun 1,03% menjadi Rp 7.225.
(Baca: Mulai Hari Ini, Bursa Setop Perdagangan 30 Menit jika IHSG Turun 5%)
Sementara penurunan paling tajam terjadi pada saham PT Wijaya Karya Tbk dan PT Waskita Karya Tbk. Harga saham WIKA amblas 18,21% menjadi Rp 1.145, sedangkan WSKT anjlok 16,21% menjadi Rp 645.
Bursa saham Asia juga turun cukup dalam. Nikkei 225 anjlok 4,41%, Kospi 3,87%, Hang Seng Index 3,66%, Strait Times Index 3,68%, dan Shanghai Composite Index 1,52%.
Anjloknya pasar saham hari ini antara lain dipengaruhi oleh kekhawatiran penyebaran virus corona yang terus meningkat. Jumlah kasus di Indonesia juga terus bertambah, seperti terlihat dalam databoks dibawah ini.