Bursa saham Wall Street dibuka naik lebih dari 2% pada Selasa (10/3) seiring harapan stimulus kebijakan yang terkoordinasi antara berbagai negara untuk mencegah resesi global. Pasar saham AS kemarin mencatatkan penurunan terbesar sejak krisis keuangan akibat kekhawatiran virus corona dan anjloknya harga minyak.
Pada pembukaan hari ini waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 2,52%, S&P 500 Indeks lebih tinggi 2,44%, dan Nasdaq Composite melesat 3,38%.
Tiga indeks utama AS itu kemarin anjlok lebih dari 7% akibat kekhawatiran virus corona dan harga minyak yang anjlok. Aksi jual sangat tajam memicu penghentian perdagangan di awal pembukaan pasar selama 15 menit.
(Baca: Black Monday dan Sejarah Kejatuhan Bursa Dunia)
Sentimen pulih pada Selasa seiring tanda-tanda pelonggaran moneter lebih lanjut untuk menopang perekonomian. Pedagang sekarang mengharapkan The Federal Reserve memotong suku bunga untuk kedua kalinya bulan ini, sementara Jepang meluncurkan paket stimulus senilai US$ 4 miliar untuk memerangi wabah coronavirus.
"Investor berusaha mencari tanda-tanda bahwa ada cahaya di ujung terowongan," kata Adam Sarhan, kepala eksekutif officer 50 Park Investments di New York.
Presiden Donald Trump dalam konferensi pers hari ini berjanji untuk memerangi wabah virus dan mengatakan akan membahas pemotongan pajak gaji dengan Partai Republik kongres.
(Baca: BUMN Buyback Saham, IHSG Ditutup Naik 1,64%)
Indeks Volatilitas CBOE, ukuran kecemasan investor, merosot sekitar enam poin menjadi 48,37, setelah ditutup pada level tertinggi sejak krisis keuangan.
Minyak juga memulihkan beberapa kerugian dari penurunan satu hari terbesar sejak Perang Teluk pada 1991, didukung oleh ekspektasi untuk penyelesaian perang harga dan potensi penurunan penurunan produksi AS. Sementara, harga emas turun 1,55% ke level US$ 1.653 per ons.
Bursa saham Asia berhasil parkir di zona hijau pada perdagangan hari ini. Bursa Jepang Nikkei 225 Index ditutup naik 0,85%, bursa Hong Kong Hang Seng Index 1,41%, bursa Tiongkok Shanghai Composite Index 1,82%, bursa Singapura Strait Times Index 1,85%, dan IHSG 1,64%.