Dihantam Virus Corona Usai Libur Imlek, Bursa Tiongkok Rontok 8,73%

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Ilustrasi investor melihat layar yang menunjukkan infromasi saham di bursa saham Tiongkok. Pada perdagangan pertamanya pasca libur Imlek, indeks Shanghai Composite anjlok 8,73%, pimpin koreksi bursa Asia.
Penulis: Happy Fajrian
3/2/2020, 10.04 WIB

Bursa saham utama Tiongkok, indeks Shanghai Composite, anjlok hingga 304,06 poin atau 8,73% ke level 2.716,70 pada perdagangan hari pertama pasca libur tahun baru Imlek. Kejatuhan bursa Tiongkok seiring dengan bertambahnya korban meninggal dan yang positif terinfeksi virus corona di Negeri Panda tersebut.

Bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC), pun bersiap menyuntikkan dana sekitar US$ 173 miliar atau sekitar Rp 2.372 triliun ke pasar dalam bentuk operasi reverse repo untuk membentengi gejolak yang lebih besar pada pasar keuangannya.

Sementara itu bursa Asia lainnya mengikuti kejatuhan bursa Tiongkok meski tidak sedalam itu. Saat berita ini ditulis, indeks Nikkei turun 1,11%, kemudian Strait Times turun 0,87%, Kospi turun 0,31%, serta IHSG turun 0,61% pada pukul 09.33 pagi ini.

Sedangkan indeks Hang Seng meski mengawali perdagangan langsung terkoreksi 0,47%, saat ini berhasil bangkit ke zona hijau naik 0,39%. Juga indeks Shanghai yang terus membaik seiring dengan berjalannya perdagangan koreksi menyusut menjadi 7,42%.

(Baca: Prediksi Beragam IHSG Dipengaruhi Virus Corona, Ini Saham Pilihannya)

Dilansir dari MarketWatch, kinerja indeks Hang Seng yang berbalik arah dan koreksi  indeks Shanghai yang menyusut karena sepertinya investor menerima langkah antisipasi PBoC di pasar keuangannya.

“Namun pasar terus diramaikan aksi jual meski ada suntikan dana dari PBoC hingga lebih dari US$ 173 miliar. Saya sendiri tidak yakin bagaimana pasar akan berakhir pekan ini, tapi saya perkirakan pasar akan semakin memburuk,” kata analis AxiCorp Stephen Innes dilansir dari MarketWatch, Senin (3/2).

Halaman: