Emiten telekomunikasi Indosat (ISAT) mencatatkan perbaikan kinerja keuangan tahun ini. Kerugian perusahaan susut signifikan. Indosat membukukan rugi Rp 284,59 miliar dalam sembilan bulan tahun ini, turun 81,5% dibandingkan rugi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,54 triliun.
Susutnya kerugian imbas lonjakan pendapatan seluler. Pendapatan seluler – data, telepon, SMS, jasa interkoneksi, jasa nilai tambah, sewa menara, dan lainnya -- tercatat Rp 15,08 triliun sepanjang sembilan bulan tahun ini. Jumlah ini naik nyaris Rp 2 triliun atau 14,4% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,17 triliun.
Peningkatan pendapatan seiring trafik data yang melesat. Perusahaan mencatat trafik data tumbuh 71,7%. Secara khusus, pendapatan data saja tercatat Rp 11,22 triliun, naik 22,75% dari periode sama tahun lalu Rp 9,14 triliun. Ini membuat pendapatan data menjadi kontributor terbesar pendapatan seluler, dan pendapatan total perusahaan.
(Baca: XL Axiata Untung Setengah Triliun Setelah Rugi Tahun Lalu)
Di sisi lain, pendapatan MIDI – konektivitas tetap, fixed internet, jasa IT dan pembayaran elektronis -- tercatat Rp 3,25 triliun, naik 7,4% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan telekomunikasi tetap – telepon internasional, telepon jaringan tetap -- Rp 520,3 miliar, turun 8,5% dari periode sama tahun lalu.
Dengan perkembangan ini, Indosat meraup total pendapatan Rp 18,85 triliun, naik 12,4% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 16,77 triliun. Pendapatan seluler berkontribusi 80%, MIDI 17%, dan telekomunikasi tetap 3%.
Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz mengatakan perbaikan kinerja ini membuktikan perusahaan melaksanakan rencana kerja tiga tahun yakni dalam hal perluasan jaringan 4G.
"Saat ini perusahaan telah mengoperasikan 29 ribu lebih BTS 4G, dengan cukupan populasi mencapai 83,5%," ujar Abdulaziz dalam keterangan resmi yang diterima Katadata.co.id, Rabu (6/11).*Laporan Keuangan Indosat (diolah).
Pendapatan | September 2019 | September 2018 | Perubahan | 2018 | 2017 | Perubahan |
Pendapatan Seluler | Rp 15,08 T | Rp 13,17 T | 14,5% | Rp 18,03 T | Rp 24,5 T | 0,4% |
Pendapatan MIDI | Rp 3,25 T | Rp 3,02 T | 7,4% | Rp 4,38 T | Rp 4,52 T | 31% |
Pendapatan Telekomunikasi Tetap | Rp 520,35 M | Rp 568,6 M | -8,5% | Rp 729,3 M | Rp 913,04 M | -0,9% |
Total Pendapatan | Rp 18,85 T | Rp 16,77 T | 12,4% | Rp 23,14 T | Rp 29,93 T | 5,1% |
*Laporan Keuangan Indosat (diolah).
(Baca: Bisnis Internet dan Data Seluler Naik, Laba Bersih Telkom Tumbuh 15,6%)
Seiring upaya intensif dalam memperluas jaringan 4G, Indosat telah mengeluarkan belanja modal sebesar Rp 8,6 triliun selama sembilan bulan ini. Jumlah tersebut meningkat 76,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Kini, total pelanggan mencapai 58,8 juta per akhir September, bertambah 2,1 juta pelanggan dibandingkan akhir Juni.
Adapun selain pendapatan operasional yang membaik, kinerja Indosat berpotensi tersokong oleh pendapatan dari penjualan 3.100 BTS. Indosat telah menandatangani perjanjian jual beli dengan Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Mitratel memenangkan 2.100 menara dan Protelindo 1.000 menara, dengan total transaksi sebesar Rp 6,39 triliun. Pembayaran tersebut akan dilakukan secara tunai kepada Indosat usai rampungnya proses jual beli. Perusahaan berharap, transaksi ini bisa rampung akhir tahun ini. Jika ini terealisasi, Indosat semestinya bisa mencetak untung tahun ini, berbalik dari rugi Rp 2,4 triliun tahun lalu.
(Baca: Indosat Lepas 3.100 Menara ke Anak Usaha Telkom dan TOWR)
Periode | September 2019 | September 2018 | 2018 | 2017 |
Laba/Rugi Bersih | -Rp 284,59 M | -Rp 1,54 T | -Rp 2,4 T | Rp 1,13 T |
*Laporan Keuangan Indosat (diolah)