Para analis pasar modal memberikan prediksi bergam atas pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari pengumuman kabinet Jokowi-Maruf, Rabu, 23 Oktober 2019. Sebelumnya, IHSG telah delapan hari berturut-turut ditutup di zona hijau, dengan total kenaikan 3,35% ke level 6.225,5.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG hari ini bergerak terbatas. "Dengan penguatan menguji level 6.250 pada rentang support dan resistance 6.215-6.260," kata dia dalam riset tertulisnya.
Ia mengatakan, pelaku pasar hari ini bakal menanti pengumuman nama-nama sususan kabinet di periode kedua kepemimpinan presiden Joko Widodo. Selain itu, pelaku pasar juga menanti laporan keuangan emiten triwulan III 2019.
(Baca: Prabowo Masuk Kabinet Jokowi Diprediksi Berefek Positif di Bursa Saham)
Ia mengatakan, saham-saham yang masih cukup menarik secara teknikal di antaranya Astra Argo Lestari (AALI), Barito Pacific (BRPT), Industri Jamu dan Farmasi (SIDO), Unilever Indonesia (UNVR), Indofood CBP (ICBP), Bank Tabungan Negara (BBTN), Aneka Tambang (ANTM), Summarecon Agung (SMRA), United Tractors (UNTR), dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS).
Sedangkan Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan yang sudah terjadi selama delapan hari berturut-turut. "Sehingga IHSG hari ini berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata dia dalam risetnya.
Ia memperkirakan level resistance pertama maupun kedua IHSG hari ini memiliki rentang pada level 6.247 hingga 6.276. Sedangkan support pertama maupun kedua memiliki rentang 6.178 hingga 6.158.
(Baca: Calon Menteri dan Tantangan Berat Tim Ekonomi Periode II Jokowi)
Rekomendasi saham dari Nafan antara lain Aneka Tambang (ANTM), Vale Indonesia (INCO), Pakuwon Jati (PWON), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Timah (TINS), dan Wijaya Karya Beton (WTON).
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat potensi koreksi pada IHSG hari ini. Ia memperkirakan level support pertama dan kedua IHSG hari ini memiliki rentang antara 6.194 hingga 6.161. Sedangkan, level resistance pertama dan kedua memiliki rentang 6.244 hingga 6.261.
"Diperkirakaan akan ada profit taking dalam jangka pendek," kata Dennies. Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu Wijaya Karya (WIKA), Adaro Energy (ADRO), dan Indosat (ISAT).