IHSG Sempat Sentuh Level 5.000, BEI Sebut Karena Demonstrasi

ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG pada sesi I hari ini, Kamis (3/9) sempat kembali ke level 5.997,69. Salah satu faktor penyebabnya dari lingkungan internal yaitu maraknya aksi demonstrasi selama dua pekan terakhir.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/10/2019, 15.14 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam lima hari perdagangan terakhir, termasuk hari ini, Kamis (3/10) terus bergerak terkoreksi. Bahkan, IHSG pada awal perdagangan hari ini sempat menyentuh level 5.997,69, terendah sejak 22 Mei 2019 yang ketika itu ditutup di level 5.939,64.

IHSG pada sesi I hari ini bergerak terkoreksi 0,70% menjadi berada di level 6.012,99. IHSG sendiri, dalam sepekan ke belakang, sudah turun hingga 2,17%. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, banyak alasan terjadinya koreksi IHSG beberapa hari terakhir, baik dari sentimen internal dalam negeri maupun dari eksternal.

Salah satu faktor internal yaitu kondisi politik di Indonesia yang sedang tidak stabil terkait maraknya demonstrasi. "Kami menyadari, koreksi harga ini alasannya macam-macam. Internal kita juga masih bergejolak karena adanya demo-demo yang tiada henti. Ini juga berpengaruh terhadap IHSG," kata Inarno ketika dihubungi Katadata.co.id, Kamis (3/10).

(Baca: Sesi I IHSG Turun 0,7%, Sempat Masuk ke Level 5.000)

Menurut Inarno, gejolak yang terjadi pada indeks dalam negeri ini bakal masih terus berlanjut hingga kabinet baru di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) terbentuk. Jokowi sendiri, baru akan mengumumkan kabinet barunya usai dilantik pada 20 Oktober 2019.

Sementara, faktor eksternal juga mempengaruhi laju indeks, di mana terihat dari bursa-bursa di kawasan Asia yang juga bergerak dalam tren menurun. Hingga pukul 13.30 WIB hari ini, indeks Nikkei 225 turun 3,08% dalam sepekan terakhir, Hang Seng turun 0,2%, Shanghai turun 2,68%, dan Strait Times Index juga turun 1,6%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin