Investor asing dalam sepekan terkahir, tercatat melakukan jual bersih saham (net sell) di bursa dalam negeri. Sejak perdagangan pada Jumat (20/9) pekan lalu hingga hari ini, Kamis (26/9), tercatat nilai net sell oleh investor asing sudah mencapai Rp 2,3 triliun di seluruh pasar.
Berdasarkan data dari RTI Infokom, investor asing dalam sepekan ini melakukan jual senilai Rp 2,32 triliun di pasar reguler. Sementara, di pasar negosiasi dan tunai, investor asing melakukan sebaliknya meski dengan nilai beli bersih (net buy) hanya Rp 26,13 miliar.
Tercatat, saham perbankan menjadi yang dilepas asing paling besar sepanjang sepekan ini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi perusahaan yang dilepas asing paling besar di seluruh pasar, dengan nilai net sell Rp 721,84 miliar. Sejalan dengan aksi jual investor asing, saham BRI turun 0,24% dalam sepekan menjadi Rp 4.210 per saham.
(Baca: Dana Asing Masuk ke Surat Utang Negara Rp 16,7 Triliun pada September)
Saham selanjutnya yang dilepas oleh asing yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan nilai jual bersih Rp 307,62 miliar di seluruh pasar. Saham perusahaan semen Tiga Roda ini menjadi amblas 9,45% dalam sepekan menjadi Rp 18.925 per saham.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi perusahaan berikutnya yang sahamnya dilepas asing dengan nilai jual bersih Rp 271,32 miliar di seluruh pasar. Meski begitu, saham bank swasta terbesar di Indonesia ini naik 0,5% selama sepekan ini menjadi Rp 30.300 per saham.
Berikutnya, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menjadi sasaran pelepasan oleh investor asing. Investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 174,97 miliar di seluruh pasar sepekan ini. Saham bank pelat merah ini pada periode tersebut pun turun 2,89% ke level Rp 7.550 per saham.
(Baca: Aksi Demonstrasi di DPR, Asing Jual Saham di Bursa Nyaris Rp 1 Triliun)
Asing juga tercatat menjual saham PT Tower Bersama Infrastrucuture Tbk (TBIG) dalam sepekan ini dengan nilai jual bersih Rp 103,7 miliar di seluruh pasar. Meski begitu, saham Tower Bersama tercatat menguat 2,54% dalam sepekan ini mejadi ditutup di harga Rp 6.050 per saham.
Analis Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial memperkirakan, banyaknya investor asing yang melepas saham di sektor perbankan karena berharap investor domestik ikut melepas saham-saham perbankan. "Asing coba jual saham sektor perbankan, biar lokal juga ikut-ikutan jual. Tapi nanti asing beli lagi saham di (harga) bawah," kata Janson pada Kamis (26/9).
Menurutnya, secara fundamental, perbankan dalam negeri tidak lah buruk karena pendapatan dan laba bersih perbankan lebih bisa diprediksi dan lebih konsisten dibandingkan dengan perusahaan dari sektor lainnya. "Tidak masuk akal buat saya kalau asing tetap keluar dari bank, pasahal secara sentimen, bank sentral sedang dovish," kata Janson.
(Baca: Pasar Jenuh Jual, IHSG Ditutup Melesat Naik 1,37%)
Dugaan Janson tersebut dapat dilihat pada saham BCA yang selama sepekan terakhir, hingga Rabu (25/9), dilepas investor asing hingga lebih dari setengah triliun rupiah, tepatnya Rp 546 miliar. Saham ini pun terkoreksi sebesar 1,49% selama dua hari perdagangan terakhir ke level Rp 29.675 pada penutupan perdagangan kemarin.
Namun hari ini investor asing kembali menyerbu saham BCA dengan total net buy Rp 390,5 miliar yang disusul dengan kenaikan harga sahamnya sebesar 2,11% menjadi ke level Rp 30.300 per saham.