Pertumbuhan Ekonomi Kurang Cepat, Perusahaan Besar Belum Mau IPO

ANTARA FOTO/Citro Atmoko
Ilustrasi suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menilai belum adanya perusahaan besar yang IPO lantaran kondisi ekonomi belum tumbuh cukup cepat sehingga ditakutkan tidak ada investor yang bisa menyerap IPO dalam skala besar.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
17/9/2019, 17.10 WIB

Perusahaan-perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO) sepanjang tahun ini tercatat merupakan perusahaan yang berada di kategori usaha kecil menengah (UKM). Hal tersebut terlihat dari raupan dana IPO yang tidak sampai Rp 1 triliun per perusahaan.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, belum adanya perusahaan besar yang IPO karena menurutnya saat ini bukan waktu yang tepat untuk menggelar IPO bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

"Kalau perusahaan besar, emisinya besar kan harus menunggu timing yang bagus. Masing-masing punya persepsinya sendiri," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/9).

Menurutnya, salah satu pertimbangan perusahaan besar untuk belum IPO yaitu kondisi perekonomian dalam negeri yang pertumbuhannya masih rendah sehingga keinginan investor untuk menyerap IPO dengan nilai besar menjadi berkurang.

(Baca: BEI: Belum ada Perusahaan Jumbo yang akan IPO)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin