Profit Taking Investor Seret IHSG Turun 0,88%

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Ihya Ulum Aldin
4/2/2019, 18.40 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin (4/2), naik tipis 0,07% ke level 6.543,22 dan sempat memperlebar kenaikannya ke level 6.555,99 atau naik 0,27%. Seiring waktu IHSG terus melaju turun hingga pada akhirnya ditutup di zona merah dengan koreksi sebesar 0,88% ke level 6.481,45.

Secara sektoral, kinerja IHSG diseret turun oleh delapan indeks sektoral yang bergerak di zona merah, dipimpin oleh sektor aneka industri dan barang konsumsi yang masing-masing terkoreksi 2,09% dan 1,47%. Disamping itu, sektor keuangan juga turun 1,26%, manufaktur turun 1,24%, infrastruktur turun 1,13%, dan pertanian turun 0,3%. Hanya sektor tambang dan perdagangan yang menahan laju koreksi IHSG. Tambang naik 0,8% dan perdagangan naik 0,52%.

Perdagangan saham hari ini mencatatkan transaksi sebesar Rp 8,13 triliun dari 11,78 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 410.244 kali oleh investor. Kendati indeks terkoreksi cukup dalam, 219 saham berhasil naik, 191 saham turun, dan 120 saham bergerak mendatar.

Sementara itu investor asing menarik dananya kembali dari pasar saham Indonesia dan membukukan penjualan saham bersih Rp 476,09 miliar di pasar reguler dan Rp 41,79 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Sehingga, total dana asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp 517,87 miliar.

 (Baca: Sektor Barang Konsumsi Seret IHSG Turun 0,57% ke Level 6.501)

Di pasar reguler, saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 280,2 miliar. Sedangkan saham nomor dua paling banyak dilepas investor asing PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) nilainya terpaut sangat jauh yaitu hanya Rp 84,2 miliar.

Tidak hanya banyak dilepas investor asing, menurut data BEI, saham BCA juga berkontribusi besar mendorong kinerja IHSG turun. Saham BCA tercatat mengalami koreksi sebesar 2,40% atau 675 poin menjadi Rp 27.500. Sama halnya dengan saham Bank Mandiri. Dengan koreksi harga 3,29% menjadi Rp 7.350 per saham, saham BMRI berkontribusi paling besar kedua setelah BCA terhadap turunnya IHSG.

Selain dua saham tersebut, saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) juga memiliki kontribusi yang besar terjadap kinerja negatif IHSG, dengan terkoreksi 2,96% atau 250 poin, kemudian PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 2,12%, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 2,33%.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya IHSG, di antaranya aksi ambil untung yang dilakukan investor, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), serta terkoreksinya beberapa harga komoditas dunia.

(Baca: Pertumbuhan Ekonomi 2018 Diprediksi 5,1%, Tertolong Konsumsi Domestik)