Indosat Cari Pendanaan Melalui Surat Utang hingga Rp 10 Triliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Indosat
Penulis: Ihya Ulum Aldin
24/1/2019, 17.06 WIB

PT Indosat Tbk. mencari pendanaan Rp 10 triliun pada tahun ini dengan menawarkan surat utang berupa obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan III sebesar masing-masing Rp 7 triliun dan Rp 3 triliun. Pada tahap pertama, Indosat akan menawarkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun dan sukuk ijarah senilai Rp 500 miliar.

Presiden Direktur Indosat Chris Kanter mengatakan, penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang keuangan mereka dalam memenuhi kebutuhan pendanaan belanja investasi perusahaan. Selain itu, total dana penerbitan oblligasi dan sukuk ijarah tersebut untuk dijadikan belanja modal alias capital expenditure (capex) perusahaan.

"Kami harapkan hal ini akan memberi dampak positif untuk pengembangan bisnis ke depannya, serta kami dapat semakin fokus dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," kata Chris di kantornya, Jakarta, Kamis (24/1).

Dana yang didapatkan dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja infrastruktur jaringan berupa jaringan akses, yaitu radio dan transport, jaringan core (packet core & gateway), dan infrastruktur teknologi informasi (TI) untuk menambah kapasitas dan memperluas jangkauan jaringan.

(Baca: Kominfo Tata Ulang Pita Frekuensi Telkomsel dan Indosat)

Obligasi dan sukuk yang mendapatkan peringkat masing-masing IdAAA (Triple A) dan idAAA(sy) oleh Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini, diharapkan efektif pada 19 Februari 2019 sehingga pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilakukan pada tanggal 1 Maret  2019.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin